Sebuah tragedi penerbangan terjadi pada Jumat (9/8/2024) ketika sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Voepass jatuh di Vinhedo, Sao Paulo, Brasil. Maskapai tersebut mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan ini. Pesawat yang naas tersebut membawa 61 orang, terdiri dari 57 penumpang dan 4 awak.
“Perusahaan dengan menyesal menginformasikan bahwa 61 orang di dalam pesawat penerbangan 2283 tewas di tempat kejadian,” demikian pernyataan Voepass, seperti dikutip dari CNN.
Tim tanggap darurat sedang melakukan evakuasi para korban di lokasi kecelakaan, dan penyelidikan segera dilakukan. Polisi dan pemadam kebakaran juga telah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi dan penyelidikan.
Pesawat yang jatuh adalah ATR 72-500, yang sedang terbang dari Cascavel, Parana menuju Guarulhos, Sao Paulo. Berdasarkan data pelacakan penerbangan, pesawat mulai kehilangan ketinggian 1,5 menit sebelum jatuh.
Pada pukul 13.21 waktu setempat, pesawat tersebut meluncur dari ketinggian 17.000 kaki atau sekitar 5.181 meter, dan kemudian turun sebanyak 250 kaki atau 76 meter dalam waktu 10 detik.
Setelah itu, pesawat sempat mencoba naik setinggi 400 kaki atau 122 meter dalam delapan detik. Namun, delapan detik kemudian, pesawat kehilangan ketinggiannya hingga di bawah 2.000 kaki atau 609 meter, sebelum akhirnya jatuh dengan sangat cepat. Transmisi data terakhir yang diterima dari pesawat terjadi pada pukul 13.22 waktu setempat.
Video kecelakaan ini segera menjadi viral di media sosial, menunjukkan bagaimana pesawat tersebut berputar-putar di langit sebelum akhirnya terjun bebas dan menghantam tanah. Video lain menunjukkan puing-puing pesawat yang terbakar di area permukiman. Beruntung, tidak ada korban di darat yang terluka akibat kejadian ini.
Menteri Keamanan Sao Paulo, Guiherme Derrite, menyatakan bahwa pihak berwenang telah menemukan black box pesawat di lokasi kejadian. Meski demikian, Voepass menyampaikan bahwa belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti kecelakaan tersebut.
“Masih belum ada konfirmasi mengenai bagaimana kecelakaan itu terjadi atau situasi terkini para penumpang di dalamnya,” kata Voepass. Badan Penerbangan Sipil Brasil menambahkan bahwa pesawat yang diproduksi pada tahun 2010 itu berada dalam kondisi operasional yang baik dengan registrasi dan sertifikat kelaikan udara yang sah. Keempat awak pesawat juga memiliki izin dan kualifikasi yang sah.
ATR, produsen pesawat tersebut, mengeluarkan pernyataan terkait kecelakaan ini. “Pikiran pertama kami tertuju pada semua individu yang terkena dampak peristiwa ini,” kata ATR, dilansir dari BBC, Sabtu. “Para spesialis ATR terlibat penuh untuk mendukung investigasi dan pelanggan,” sambungnya.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyatakan solidaritasnya kepada keluarga dan teman-teman para korban. Dalam sebuah pidato, Lula da Silva menyerukan untuk mengheningkan cipta selama satu menit sebagai tanda belasungkawa.
“Saya ingin semua orang berdiri sehingga kita dapat mengheningkan cipta selama satu menit karena sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo… dan tampaknya mereka semua tewas,” ucapnya. Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, Tarcisio Gomes de Freitas, juga mengumumkan tiga hari berkabung untuk menghormati para korban kecelakaan tersebut. [UN]