Serigala abu-abu (kiri) dan serigala dire yang diciptakan oleh Colossal Biosciences (kanan). (Sumber: Sulindo/Benedict Pietersz)

Para ilmuwan di perusahaan Colossal Biosciences mengumumkan mereka telah menghidupkan kembali serigala dire (Aenocyon dirus) dari kepunahan dengan teknik kloning pada awal bulan lalu. Mereka menciptakan tiga anak serigala berbulu putih, yaitu Romulus, Remus, dan Khaleesi.

Pengumuman ini menuai kritik dari para ahli paleogenetik dan pakar lainnya. Mereka berpendapat bahwa tiga anak serigala tersebut bukan serigala dire asli, melainkan hibrida. Serigala abu-abu yang memiliki karakteristik seperti serigala dire.

Apa yang membedakan kedua jenis serigala tersebut? Berikut pembahasannya, melansir dari Live Science.

Bukan Serigala

Para ahli mengatakan serigala dire dan serigala abu-abu tidak berhubungan erat dalam hal evolusi. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 di jurnal Nature menunjukkan bahwa serigala dire secara teknis bukanlah serigala.

Serigala dire bercabang dari spesies Canidae modern. Kelompok ini mencakup serigala abu-abu, anjing hutan (Canis latrans), dhole (Cuon alpinus), anjing liar Afrika (Lycaon pictus) dan serigala Afrika sekitar 5,7 juta tahun yang lalu.

Mairin Balisi, seorang paleontolog dan kurator di Museum Paleontologi Raymond M. Alf di California, mengonfirmasi bahwa serigala dire dan serigala abu-abu memiliki hubungan yang jauh.

Dalam studi tahun 2021, para ilmuwan mendapati kedua spesies tersebut memiliki leluhur terakhir yang sama dari 5,7 juta tahun yang lalu, selama periode Miosen. Leluhur ini juga mencakup semua spesies Canidae mirip serigala termasuk jakal Afrika.

“Hubungan yang jauh ini membenarkan nama genus Aenocyon untuk serigala dire berbeda dengan nama genus Canis untuk kebanyakan Canidae mirip serigala lainnya,” kata Balisi. Studi tahun 2021 mengungkap evolusi Canidae.

“Sebelumnya, para ilmuwan telah menafsirkan serigala dire dan serigala abu-abu sebagai spesies bersaudara, atau setidaknya sepupu melalui serigala besar lain yang telah punah, Canis armbrusteri, karena kemiripan yang kuat pada tulang dan gigi mereka,” kata Balisi.

C. armbrusteri hidup di Amerika Utara selama zaman es terakhir dan kemungkinan merupakan leluhur dari serigala dire. Perpecahan antara serigala dire dan serigala abu-abu terjadi antara 2 juta dan 2,5 juta tahun lalu.

Jakal Afrika

Namun masih belum jelas Canidae mana yang paling dekat hubungannya dengan serigala dire. Balisi mengatakan serigala dire sangat mungkin lebih dekat dengan jakal Afrika dibandingkan dengan serigala abu-abu.

“Analisis di masa mendatang terhadap data genom yang lebih banyak dan/atau berkualitas lebih tinggi dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai hubungan skala kecil di antara spesies-spesies Canidae ini,” katanya.

Jakal Afrika terbagi menjadi dua spesies, yaitu jakal punggung hitam (Canis mesomelas) dari Afrika timur dan selatan, dan jakal bergaris samping (Canis adustus) dari Afrika sub-Sahara dan selatan.

Studi tahun 2021 menemukan bahwa jakal Afrika bercabang dari Canidae sekitar 5,1 juta tahun yang lalu, kemudian membentuk kelompok mereka sendiri di pohon evolusi sekitar 600.000 tahun setelah serigala dire.

Fosil menunjukkan serigala dire berukuran lebih besar daripada serigala abu-abu modern dan memiliki rahang dan gigi yang lebih kuat. Ini memungkinkan mereka untuk memangsa hewan yang lebih besar.

Studi terkini tentang evolusi Canidae mengandalkan fosil tersebut untuk menentukan hubungan antar spesies, tetapi catatan itu mungkin telah menghapus informasi penting.

“Ada kemungkinan ciri-ciri lain yang tidak mudah terfosilkan juga membedakan serigala dire dari serigala abu-abu saat ini,” ungkap Balisi.

Ada pula tanda tanya mengenai apakah serigala dire dan serigala abu-abu pernah kawin silang. Meskipun ada kemungkinan hal itu terjadi, studi tahun 2021 tidak menemukan bukti aliran gen antara kedua spesies tersebut, atau antara serigala dire dan coyote.

Serigala abu-abu memiliki hubungan yang lebih dekat dengan coyote dibandingkan dengan serigala dire, jadi mungkin saja keduanya memiliki perbedaan reproduksi yang lebih besar.

Pembaruan

Colossal Biosciences mengunggah sebuah makalah berisi temuan-temuan baru tentang sejarah evolusi serigala dire.

Berdasarkan dua fosil yang berasal dari 13.000 dan 72.000 tahun lalu, serigala dire merupakan keturunan dari jenis yang berasal dari perkawinan silang antara dua spesies berbeda: satu menghasilkan Cerdocyonina dan yang satu lagi menghasilkan anjing liar Afrika.

Meski belum ditinjau sejawat, temuan itu mungkin akan menjelaskan bagaimana serigala berevolusi sebagai spesies tanpa mengubah hasil studi tahun 2021. [BP]