Putin menghadiri pertemuan bersama Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov. Ia mengucapkan selamat kepada seluruh personel dari semua unit militer yang mengambil bagian dalam kekalahan formasi neo-Nazi yang menyerbu wilayah Rusia di Wilayah Kursk. (Sumber: Президент России)

Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pasukannya telah membebaskan Kursk dari cengkraman pasukan Ukraina, setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.

Menurut RT News, Putin menyampaikan pernyataan tersebut saat mendapat pengarahan tentang situasi garis depan dari Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov.

Kiev menderita kerugian besar selama penyerbuan, yang dimulai pada Agustus tahun lalu. Kerugian ini melemahkan pertahanannya di sektor-sektor lain di garis depan, kata Putin.

Gerasimov mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara membantu mempertahankan Wilayah Kursk milik Rusia. Berikut adalah poin-poin utama dari pengarahan tersebut.

Pertahanan Terakhir Disingkirkan

Pada Sabtu (26/04/2025), pasukan Rusia membebaskan desa Gornal, yang berjarak 1 km dari perbatasan, dan merupakan pemukiman terakhir yang dikuasai Ukraina di Wilayah Kursk, kata Gerasimov.

“Kekalahan formasi bersenjata angkatan bersenjata Ukraina yang menyerbu Wilayah Kursk telah tercapai,” katanya. Rencana Kiev “untuk menciptakan apa yang disebut jembatan strategis dan untuk mengganggu serangan kami di Donbass telah gagal.”

Jalan Menuju Kemenangan

Pada awal penyerbuan, pasukan Rusia berhasil menghentikan laju Ukraina, dan kemudian memaksanya untuk beralih ke operasi pertahanan, kata Gerasimov.

Serangan balik sayap berikutnya mengisolasi ujung tombak Kiev, memungkinkan Rusia untuk menghancurkan pasukan musuh sedikit demi sedikit saat merebut kembali wilayahnya.

Dorongan terakhir untuk membebaskan wilayah itu dimulai pada awal Maret, sang jenderal menyatakan, menyoroti infiltrasi berani jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Kiev melalui jaringan pipa bawah tanah dekat kota Sudzha, yang menyebabkan keruntuhan total pertahanan Ukraina.

Unit-unit Elit Ukraina Hancur Lebur

Serangan yang gagal itu terbukti merugikan Kiev, kata Putin, seraya menunjuk pada “kerugian besar… termasuk di antara yang paling siap tempur, terlatih, dan diperlengkapi, termasuk dengan model peralatan Barat.”

Kerugian ini “tentu akan tercermin di sepanjang garis pertempuran,” katanya.

Total kerugian Ukraina selama serangan Kursk berjumlah lebih dari 76.000 prajurit tewas dan terluka, dan kerugian lebih dari 7.700 unit peralatan militer, termasuk 412 tank, 340 kendaraan tempur infanteri, dan 314 pengangkut personel lapis baja, kata Gerasimov.

Bantuan Korea Utara

Gerasimov mengonfirmasi upaya militer Rusia di Wilayah Kursk didukung oleh pasukan Korea Utara, yang bantuannya diberikan berdasarkan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang ditandatangani tahun lalu.

Para prajurit dan perwira Tentara Rakyat Korea telah “menunjukkan profesionalisme, keberanian, dan kepahlawanan yang tinggi dalam pertempuran,” kata jenderal tersebut.

Kembali ke Kehidupan yang Damai

Pasukan Rusia kini tengah melakukan operasi penyisiran untuk menemukan “anggota angkatan bersenjata Ukraina yang berusaha bersembunyi di wilayah Rusia,” kata Gerasimov.

Ia menambahkan bahwa militer memberikan bantuan kepada pemerintah setempat untuk “memulihkan kehidupan yang damai,” dengan mengerahkan tim penjinak ranjau ke wilayah tersebut. [BP]