Ilustrasi

Koran Sulindo – Elpiji atau liquid petrolium gas (LPG) kemasan 3 kilogram atau dikenal sebagai Gas Melon langka di berbagai daerah.Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso pun meminta masyarakat di daerahnya tidak panik. “Masyarakat jangan panik. Jika tidak ada di pengecer, silahkan datang ke pangkalan atau SPBU terdekat,” tutur Hadi dalam keterangannya pers-nya, Senin (18/9).

Kelangkaan Elpiji yang terjadi di mana-mana, lanjutnya, antara lain karena tingginya permintaan. “Selain karena masih ruwetnya sistem distribusi, permintaan Elpiji tiga kilogram naik karena berbondong-bondongnya orang beralih dari listrik ke Elpiji, misalnya laundry, penyedot air di sawah, dan oven roti,” katanya.

Di Jawa Tengah, daerah yang mengalami kelangkaan Elpiji 3 kilogram antara lain Kudus, Jepara, Kota Semarang, dan Kota Salatiga. Namun, di daerah-daerah tersebut sudah dilakukan ooperasi pasar oleh dinas terkait. Data Dinas ESDM Provinsi Jateng memperlihatkan, sebenarnya permintaan sudah lebih dari 7 persen dari kuota Elpiji yang ditentukan.

Hadi pun meminta pemerintah untuk menggiatkan operasi pasar, terutama di daerah yang saat ini banyak mengalami kelangkaan.  “Juga perlu ada tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mempermainkan stok atau menimbun Elpiji,” ujar Hadi.

Untuk mengatasi kelangkaan itu, PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV pun telah menggelar operasi pasar di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, dengan menambah 335.560 tabung Elpiji bersubsidi, dari 7 September sampai 15 September 2017. [RAF]