Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia menggunakan rudal balistik buatan Korea Utara untuk menyerang 200 target di Kyiv pada Kamis (24/04/2025).
Serangan itu memaksa Zelenskyy memperpendek program kunjungannya ke Afrika Selatan. Fokus dari kunjungan itu adalah membahas upaya untuk menekan Rusia, memulangkan puluhan ribu anak Ukraina yang dibawa ke Rusia, dan peran G20 untuk menciptakan perdamaian di Ukraina.
“Menurut informasi awal, Rusia menggunakan rudal balistik yang diproduksi oleh Korea Utara. Layanan khusus kami sedang memeriksa semua detailnya,” katanya pada Jumat (25/04/2025), dkutip dari kanal Telegramnya.
“Jika informasi tentang produksi rudal ini di Korea Utara dikonfirmasi, ini akan menjadi bukti lain tentang kriminalitas aliansi antara Rusia dan Pyongyang,” tambahnya. Pyongyang belum menanggapi klaim tersebut.
Korea Utara telah terlibat dalam Perang Rusia-Ukraina sejak tahun 2022. Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan Korea Utara mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk—dua wilayah di Ukraina yang diduduki oleh Rusia.
Ukraina menganggap keputusan itu sebagai upaya Pyongyang untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, pelanggaran berat terhadap Konstitusi Ukraina, Piagam PBB, dan norma serta prinsip dasar hukum internasional.
Seiring berjalannya perang, Korea Utara mulai mengirimkan perlengkapan perang ke Rusia.
Menurut laporan Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan (SWP) pada tahun 2024, Korea Utara mungkin telah mengekspor hingga 13.000 kontainer berisi enam juta peluru artileri ke Rusia sejak tahun 2022.
Laporan itu juga mengatakan bahwa Korea Utara mengirimkan sekitar 50 rudal jarak pendek termodernnya, lengkap dengan kendaraan peluncur. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 400 rudal yang diterima Moskow dari Teheran.
Kemudian, pada Oktober 2024, CNN melaporkan Korea Utara telah mengirim 1.500 tentara ke Vladivostok untuk pelatihan.
Di bulan yang sama, NATO mengonfirmasi meningkatnya keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.
Pada tanggal 5 November 2024, The New York Times melaporkan bentrokan antara pasukan Ukraina dan Korea Utara terjadi untuk pertama kalinya di Kursk, Rusia. Di awal bulan Januari 2025, Ukraina menangkap 2 tentara Korea Utara yang terluka di Rusia.
Kini di Kyiv, tim penyelamat, layanan darurat, dan masyarakat masih membersihkan puing-puing setelah serangan rudal Rusia. Zelenskyy kembali menuntut Rusia untuk menghentikan serangan secara menyeluruh dengan mematuhi gencatan senjata tanpa syarat. [BP]