Pertunjukan wayang beber, wayang tertua di Indonesia
Pertunjukan wayang beber, wayang tertua di Indonesia (sumber : goodnews)

Wayang tertua di Indonesia disepakati wayang beber. Wayang jenis ini dikabarkan sudah muncul dan berkembang di daerah Jawa pada masa Kerajaan Majapahit. Salah satu wayang beber tertua pernah ditemukan di Desa Karang Talun, Kelurahan Kedompol, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur.

Menurut Kitab Sastro Mirudo, wayang beber dibuat pada tahun Saka 1283 (1361 M) oleh Condro Sengkolo, Gunaning Bujonggo Nembah Ing Dewo. Kemudian, pembuatan wayang dilanjutkan oleh Raden Sungging Prabangkara, putra Prabu Brawijaya, penguasa Majapahit.

Wayang beber tertua Donorojo saat ini kabarnya dipegang oleh seorang anonim, yang secara turun-temurun dipercaya memeliharanya. Wayang ini tidak akan dipegang oleh orang dari keturunan yang berbeda karena mereka percaya bahwa itu sebuah amanat luhur yang harus dipelihara.

Museum-museum wayang di Indonesia tak mengoleksi wayang beber tertua itu. Bersama dengan itu, mereka pun berbeda-beda dalam mengakui wayang tertua yang pernah ada. Pihak Museum Wayang Indonesia Wonogiri mengakui wayang tertua koleksinya berupa Wayang Semar yang dibuat pada tahun 1716.

Sementara itu, pihak Museum Wayang Jakarta mengklaim wayang tertua koleksinya adalah Wayang Intan yang dibuat pada 1870 oleh Ki Guna Kerti Wanda. Namun, perbedaan ini sifatnya hanya untuk ketuaan koleksi setempat. Hingga kini belum ada bantahan wayang tertua adalah wayang beber, meskipun koleksinya anonim. 

Di Indonesia terdapat setidaknya lima museum wayang. Salah satunya, Museum Wayang Jakarta yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Berdiri sejak tahun 1975, museum ini memiliki koleksi cukup lengkap, baik dari sisi jenis maupun sebaran daerahnya.

Koleksi wayang yang tersimpan di museum tersebut berjumlah 6300 buah. Di antaranya, wayang kulit, wayang golek, topeng, wayang kaca, wayang seng. Juga, lukisan dan boneka dari mancanegara yang berbentuk wayang seperti dari India, Cina, Belanda Malaysia, Thailand, Suriname, Vietnam, dan Kamboja.  

Empat museum lainnya berada di luar Jakarta. Di Bali, museum wayang disebut Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma. Bangunan museum ini memiliki karakteristik rumah joglo dengan berbagai ornamen Bali, sehingga unsur budayanya terasa kental. Jumlah koleksi milik museum yang berdiri sejak 1998 ini mencapai 1.300 topeng dan 5.700 wayang.  

Sama seperti di Museum Wayang Jakarta, koleksi wayang di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma yang terletak di Jalan Tegal Bingin, Gianyar, tak hanya berasal dari Indonesia. Tersimpan juga wayang-wayang yang berasal dari Malaysia, Jepang, India dan banyak lagi. Bahkan koleksi wayang asal Bali sendiri terdapat delapan macam.  

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memiliki museum wayang tersendiri. Namanya Museum Wayang Indonesia, berlokasi di Jl. Raya Wuryantoro, Ngebel, Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Museum ini diresmikan pada 2004 dan menyimpan sekitar 400 wayang sebagai koleksinya. 

Seluruh koleksi wayang tersebut terdiri atas wayang kulit purwa, wayang beber, wayang golek, wayang bali, wayang klithik, wayang suket, wayang kumpeni, wayang topeng, dan wayang wahyu. Koleksi tertua yang dimiliki Museum Wayang Indonesia adalah wayang Semar yang dibuat pada tahun 1716.   

Museum lainnya terletak di Mojokerto, Jawa Timur, yang dikenal sebagai Museum Gubug Wayang. Di museum yang berdiri sejak 2015 ini terdapat berbagai jenis wayang. Seperti wayang kulit, wayang golek, atau wayang potehi.

Menariknya, di museum tersebut kita bisa menjumpai wayang yang hadir dengan karakter dalam bentuk tokoh terkemuka. Misalnya Lady Diana, Mahatma Gandhi sampai Joko Widodo. Kita bisa datang langsung ke lokasi museum wayang yang satu ini, yang berada di Jalan R.A Kartini No.23, Kota Mojokerto, Jawa Timur. 

Terakhir, museum wayang yang dikenal dengan Galeri Wayang Purwakarta. Sesuai fungsinya sebagai galeri, beragam koleksi wayang dari berbagai wilayah di Nusantara dapat dijumpai di sini. Sebut saja wayang cepak dari Cirebon, wayang santri yang dikembangkan oleh Ki Entus dari Tegal, wayang Betawi dari Jakarta, hingga wayang Klithik dari Surabaya. Ada pula wayang kulit Babad Cirebon, wayang bambu dan wayang Suket. 

Museum yang berdiri sejak 2016 di Jalan Ganda Negara, Purwakarta, ini tampak indah. Di sana terdapat sebuah spot yang terbuat dari bahan tertentu dan didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan relief berupa ornamen yang indah, memperlihatkan sejarah dan informasi lain terkait wayang.

Itulah deretan lima museum wayang yang terdapat di Indonesia. Semuanya menawarkan informasi pewayangan yang dihadirkan dengan cara menarik. Para peminat dunia pewayangan diberi kesempatan menghadiri museum wayang terdekat untuk menyelami keragaman dunia wayang. [AT] 

Artikel ini tayang pertama kali pada tanggal 8 Oktober 2021