Wahana penjelajah Perseverance milik NASA menemukan sebuah batu misterius di area yang disebut Port Anson di Mars pada Jumat (11/04/2025).
Menurut sebuah unggahan blog NASA, batu misterius itu berwarna gelap, dengan permukaan yang bersudut dan tekstur berlubang. Batu itu juga dikelilingi batu-batu kecil berbentuk bola (spherules) dan tampak kontras dengan lingkungan sekitarnya yang berwarna terang.
Batu gelap itu difoto oleh instrumen Mastcam-Z milik wahana penjelajah Perseverance dan dinamakan ‘Skull Hill’.
Warna gelap Skull Hill mirip dengan meteorit yang ditemukan di Kawah Gale oleh wahana penjelajah Curiosity. Meteorit itu berbentuk bulat seukuran bola golf, mengandung besi, nikel dan fosfor. Karena bentuknya yang unik, meteorit itu dinamakan ‘Egg Rock’.
Skull Hill bisa jadi merupakan batuan beku yang terkikis dari bongkahan batuan di dekatnya atau terlempar dari kawah tumbukan. Di Bumi dan Mars, zat besi dan magnesium merupakan beberapa kontributor utama batuan beku, yang terbentuk dari pendinginan magma atau lava.
Skull Hill mungkin mencakup mineral berwarna gelap seperti olivin, piroksen, amfibol, dan biotit.
Sementara itu menurut Live Science, Skull Hill mungkin telah menempuh jarak yang sangat jauh miliaran tahun lalu, ketika Mars memiliki lingkungan yang lebih hangat dan basah lengkap dengan sungai, danau, dan bahkan mungkin lautan.
Kemungkinan lain adalah angin Mars, yang membawa debu kecil dan partikel batu, bisa saja bertindak seperti amplas, perlahan-lahan mengikis permukaan batu dan menciptakan tekstur berlubang pada Skull Hill.
Untungnya, wahana penjelajah Perseverance membawa instrumen yang dapat mengukur komposisi kimia batuan di Mars. Ini akan membantu tim ilmuwan untuk menafsirkan asal usul Skull Hill.
Dalam beberapa bulan terakhir, Perseverance telah mengumpulkan sampel 5 batu, menganalisis 7 lainnya secara terperinci, dan menyengat 83 sampel lagi dengan lasernya untuk studi jarak jauh.
Menurut perwakilan Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA dalam sebuah pernyataan, itu adalah pengumpulan data ilmiah tercepat yang dilakukan Perseverance sejak mendarat di Mars empat tahun lalu.
Para ilmuwan misi mencatat bahwa Perseverance sering kali membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencari kawah dan menemukan batu unik yang layak diambil.
Tujuan utama misi Perseverance di Mars adalah astrobiologi, termasuk pencarian tanda-tanda kehidupan mikroba purba.
Wahana ini mengkarakterisasi geologi planet dan iklim masa lalu untuk membantu membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Planet Merah. Ini merupakan misi pertama untuk mengumpulkan dan menyimpan batuan dan regolith Mars. [BP]