Jamal Khashoggi. Foto: New York Post

Koran Sulindo – Amerika Serikat (AS) memastikan tetap menjaga hubungannya dengan Arab Saudi meski Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi dalang pembunuhan wartawan The Washington Post, Jamal Khashoggi. Pembunuhan brutal itu, kata Presiden Donald Trump, bisa jadi diketahui Putra Mahkota atau bisa juga tidak.

“Kami tidak akan pernah tahu semua fakta tentang pembunuhan Khashoggi. Namun, bagaimanapun juga kami menjaga hubungan dengan Kerajaan Arab Saudi,” tutur Trump seperti dikutip Channel News Asia pada Selasa (20/11) malam.

Khashoggi pada 2 Oktober lalu diketahui mengunjungi Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki. Sejak itu, ia dinyatakan hilang. Melalui sebuah penyelidikan kepolisian Turki, Khashoggi kemungkinan diculik atau tewas ketika memasuki Konjen Saudi pada 2 Oktober itu. Setelah itu, Saudi secara resmi menyatakan Khashoggi telah tewas karena kelebihan dosis obat-obatan. Kenyataannya, ia dibunuh secara brutal di Konjen Saudi.

Kasus ini lantas memukul Washington. Kendati, diketahui dalang pembunuhan itu adalah Putra Mahkota Saudi, Gedung Putih justru menegaskan hubungan baiknya dengan Kerajaan Saudi. Karena itu, strategi AS di bawah Trump menjadi patut untuk dipertanyakan terutama dalam hubungannya dengan Saudi.

Trump bahkan selama ini menolak bukti-bukti yang semakin kuat menunjukkan keterlibatan Putra Mahkota Saudi. Padahal, lembaga intelijen AS yaitu CIA melalui sebuah pemberitaan telah menyimpulkan bahwa Putra Mahkota Saudi adalah dalang pembunuhan tersebut. Fakta itu membuat pilihannya hanya 2: tetap membela Saudi atau Trump akan menghukum Saudi.

Pernyataan Trump tadi malam kemungkinan akan menjadi keputusan resminya yaitu menjaga hubungan baiknya dengan Saudi meski Putra Mahkota terlibat dalam pembunuhan itu. Trump menolak bahwa Raja Saudi dan Putra Mahkota mengetahui pembunuhan brutal tersebut.

Dikatakan Trump, Arab Saudi penting dipertahankan untuk menjaga Timur Tengah dari Iran. Juga karena Saudi berkomitmen untuk pembelian senjata senilai US$ 450 miliar dan telah membantu menurunkan harga minyak ke posisi yang rendah.

Kongres, kata Trump, memang mendesaknya agar mengambil tindakan terhadap Kerajaan Saudi dengan memberi hukuman kepada Putra Mahkota. Ia tentu saja menerima semua ide dan gagasan asal itu sejalan dengan kepentingan AS, khususnya keamanan dan keselamatan negara tersebut. [KRG]