“Dalam percakapan langsung baru-baru ini, ketika saya ditanya tentang hubungan Rusia-Ukraina, saya mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa—satu kesatuan. Kata-kata ini tidak didorong oleh beberapa pertimbangan jangka pendek atau didorong oleh konteks politik saat ini. Itulah yang telah saya katakan pada banyak kesempatan dan apa yang saya yakini dengan teguh.”
Itulah yang dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah artikel berjudul “On the Historical Unity of Russians and Ukrainians”, yang diunggah oleh Kremlin pada 12 Juli 2021.
Fakta sejarah mengatakan Ukraina selalu terikat dengan Rusia. Putin menulis bahwa nama “Ukraina” lebih sering digunakan dalam arti kata Rusia Kuno “okraina” (periphery).
Kata ini ditemukan dalam sumber tertulis dari abad ke-12, yang merujuk pada berbagai wilayah perbatasan.
Dan kata “Orang Ukraina”, berdasarkan dokumen arsip, awalnya merujuk pada penjaga perbatasan yang melindungi perbatasan luar.
Dilewati Banyak Bangsa
Menurut buku berjudul Ukraina: The Road to Armageddon oleh Nino Oktorino, Ukraina merupakan sebuah negeri luas yang subur sehingga dikenal sebagai chornozem, “keranjang roti” benua Eropa.
Secara geografis, negeri itu berada di titik pertemuan strategis antara Eropa dan Asia. Nama Ukraina sendiri berasal dari kata yang berarti “perbatasan.”
Karena itu, tidaklah mengherankan apabila Ukraina memainkan sebuah peranan penting dalam drama perpindahan bangsa-bangsa.
Beberapa aktor kunci dalam invasi yang menyebabkan keruntuhan Kekaisaran Romawi tinggal atau melewati wilayah Ukraina.
Di antaranya terdapat orang Goth dan Hun. Pada abad ke-6, datang pula suku-suku pengembara Turkik ke wilayah stepa (padang rumput yang luas) tersebut.
Semua bangsa pengembara di atas mendatangi Ukraina, menguasai wilayah stepanya, tinggal sementara di sana, dan akhirnya pergi.
Namun, sebuah kelompok menolak untuk meninggalkan kawasan tersebut.
Mereka adalah orang Slavia, sebuah kumpulan suku bangsa Indo-Eropa yang datang ke Eropa dari timur antara abad ke-7 hingga ke-3 SM.
Keturunan Rus
Sejarah Ukraina dan Rusia secara simbiosis saling terkait sejak awal sejarah Dunia Slavia Timur.
Dalam artikelnya, Putin mengatakan bahwa orang Rusia, Ukraina, dan Belarusia semuanya adalah keturunan Rus Kuno, yang merupakan negara terbesar di Eropa.
Nino Oktorino mengkonfirmasi hal tersebut. Orang Ukraina melacak jejak kebangsaan dan kenegaraan mereka ke negara Rus Kyiv, yang berdiri antara abad ke-9 hingga ke-13 M di wilayah yang kira-kira sama dengan Ukraina, Belarus, dan barat Rusia modern.
Demikian pula dengan orang Belarus dan Rusia, yang sama-sama mengklaim bangsa Rus Kuno sebagai leluhurnya.
Orang Rusia sendiri menganggap Kyiv (Kiev dalam bahasa Rusia) merupakan “Induk kota-kota Rusia,” jantung dan sumber bangsa Rus berasal.
Invasi oleh Mongol
Kemudian, seperti negara-negara Eropa lainnya pada masa itu, Rus Kuno menghadapi kemunduran kekuasaan pusat dan fragmentasi.
Rus Kyiv secara politik dan budaya merupakan kekuatan dominan di antara negara-negara kota Rus hingga dihancurkan oleh para penyerbu Mongol pada tahun 1240.
Invasi oleh pemimpin Mongolia, Batu Khan, menghancurkan banyak kota, termasuk Kyiv.
Bagian timur laut Rus jatuh di bawah kendali Gerombolan Emas (Golden Horde) tetapi tetap memiliki kedaulatan terbatas.
Wilayah Rusia selatan dan barat sebagian besar menjadi bagian dari Kadipaten Agung Lituania dan disebut dalam catatan sejarah sebagai Kadipaten Agung Lituania dan Rusia.
Selama masa kekuasaan Gerombolan Emas Mongol, kota kecil Moskow dan penguasanya, dinasti Rurik yang kejam dan oportunis, muncul menggantikan tempat Kyiv sebagai pusat bangsa Rus.
Setelah Rusia meraih kembali kemerdekaannya dari Gerombolan Emas pada abad ke-15 di bawah kepemimpinan para pangeran Moskow, perebutan bagian selatan Rus Kyiv, negara awal Rusia, dianggap sebagai persyaratan penting bagi keamanan dan kemakmuran Rusia.
“Rusia Baru”
Antara abad ke-17 hingga ke-19, negara Rusia memperluas diri ke barat serta menelan tepi timur dan kemudian tepi barat Ukraina, termasuk Kyiv, lalu menghapuskan otonomi Kehetmanan Kosak.
Setelah serangkaian peperangan dengan Turki Utsmani, Rusia menguasai wilayah selatan dan beberapa bagian timur Ukraina—Odessa, Mykolaiv, Kherson, Donetsk, Dnipropetrovs’k, dan Crimea-pada tahun 1783
Tsarina Katerina Agung kemudian menamakan daerah yang baru direbut Rusia sebagai “Novorossiya” (Rusia Baru)—sebuah istilah yang kemudian dipopulerkan kembali oleh Putin pada abad ke-21.
Terciptanya Ukraina Modern
Nama Ukraina, yang berarti “negeri perbatasan”, baru muncul pada akhir abad ke-19, ketika para intelektual bangsa tersebut mulai membangun kesadaran kebangsaan dan klaim wilayah nasionalnya dengan berusaha membangun sebuah identitas baru yang terpisah dari Rusia.
Wilayahnya pada saat itu hanya meliputi kawasan yang kini merupakan wilayah tengah Ukraina modern.
Nama Ukraina sendiri baru benar-benar berakar pada dasawarsa 1920-an, dengan didirikannya Republik Soviet Sosialis Ukraina dalam kerangka Uni Soviet dan mobilisasi nasional orang Ukraina di Polandia.
Pada mulanya, nasionalisme Ukraina berkembang di Galicia pada masa pemerintahan Austria, kemudian perlahan-lahan berkembang ke timur, ke wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.
Ketika Ketsaran Rusia ambruk pada musim semi 1917, kaum nasionalis Ukraina memproklamasikan pendirian Republik Nasional Ukraina.
Namun, pada akhir tahun itu, kaum Bolshevik juga memproklamasikan Republik Soviet Ukraina mereka yang berpusat di Kharkiv dan mengirimkan pasukan ke Kyiv.
Republik Nasional Ukraina terhindar dari kekalahan berkat intervensi Kekuatan Sentral, yang kemudian mengangkat Hetman Pavlo Skoropadsky sebagai pemimpinnya.
Setelah Perang Dunia 2, Ukraina kembali mengalami perubahan perbatasan yang sangat besar.
Stalin telah menyatukan sebagian besar orang Ukraina yang tinggal di Eropa Tengah dan Timur ke dalam sebuah republik Soviet.
Penggabungan daerah terakhir terjadi pada tahun 1954, ketika, atas dorongan Nikita Khrushchev, Soviet Tertinggi Uni Republik Sosialis Soviet memindahkan Crimea—yang pada saat itu merupakan bagian dari Republik Federasi Soviet Sosialis Rusia—ke dalam Republik Soviet Sosialis Ukraina. [BP]