Setiap tempat memiliki cerita tersendiri, dan Waduk Darma di Kuningan tidak terkecuali. Terletak di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, waduk ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan sejumlah misteri yang belum terpecahkan.
Dengan luas sekitar 425 hektar, Waduk Darma dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi, menciptakan panorama alam yang memukau bagi para pengunjungnya. Udara segar dan suasana yang tenang menjauhkan mereka dari hiruk pikuk kota, memberikan kesempatan untuk menikmati ketenangan alam.
Tak hanya menjadi daya tarik wisata alam, Waduk Darma juga menjadi tuan rumah untuk Festival Kentongan Internasional yang diadakan setiap tahun. Keindahan dan keragaman acara yang diadakan di sini menambah pesona waduk ini sebagai destinasi wisata yang menarik.
Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat berbagai aktivitas di sekitar waduk. Mulai dari jalan santai, berfoto, jogging, hingga memancing, semua bisa dilakukan di sini. Fasilitas yang disediakan pun lengkap, termasuk toilet, musala, area parkir, taman, playground, dan spot foto yang menarik.
Di balik keindahannya, Waduk Darma menyimpan berbagai misteri. Termasuk asal-usul pembuatannya. Konon, berdasarkan cerita sesepuh, pembuatan Waduk ini menenggelamkan berbagai situs keramat. Sehinggga selalu ada cerita mistik yang menyelimuti tempat ini. Terkadang ada pengunjung yang tiba-tiba kerasukan.
Hal ini terjadi karena pengunjung yang bersangkutan tidak menjaga sikap dan perilakunya saat di sekitar area waduk. Suatu ketika, ada seorang yang melihat kemunculan makhluk aneh berwarna putih dengan ukuran yang sangat besar. Kemudian Ia terkejut dan pingsan. Warga meyakini bahwa orang tersebut melihat kemunculan Belut Putih Raksasa. Hanya orang tertentu yang dapat melihat sosok Belut Putih.
Kedatangan makhluk satu ini tidak bisa ditunggu-tunggu. Ia akan muncul secara tiba-tiba. Namun, rasa curiga masyarakat mengenai keberadaan Belut Putih memunculkan inisiatif untuk memancingnya keluar. Konon, warga menyiapkan satu ekor kerbau sebagai umpan. Ternyata, Belut Putih Raksasa itu muncul.
Lalu, kerbau milik warga dimakan bulat-bulat oleh Belut Putih Raksasa. Setelah kejadian itu, masyarakat mulai percaya mengenai keberadaan makhluk tersebut. Warga meyakini Belut Putih Raksasa sebagai penjaga Waduk Darma. Selain itu, cerita mengenai pusaran air di Waduk Darma sudah menjadi konsumsi warga.
Pusaran air ini sering disebut sebagai cikurubuk. Warga setempat menyebut letak dari pusaran ini tepat di tengah-tengah Waduk. Sehingga, ketika ada kapal atau orang yang tenggelam warga mengatakan tersedot oleh Cikurubuk. Waduk Darma tergolong sering memakan korban jiwa. Sebelum ada korban meninggal, selalu ada tanda-tanda yang sama.
Pertama, hasil tangkapan ikan nelayan akan melimpah. Nelayan tidak kesulitan mencari ikan. Kedua, ikan yang ditangkap berukuran besar. Padahal di hari-hari lain sangat jarang menemui ikan berukuran besar. Tak lama setelah kejadian itu, sering kali ada warga yang dikabarkan tenggelam di Waduk Darma.
Korban yang tenggelam atau tersedot cikurubuk di Waduk Darma sering kali sulit ditemukan. Apabila jasadnya tiba-tiba ditemukan mengambang di Waduk Darma, di tempat itulah warga menyebutnya sebagai Munjul Bangke. Munjul Bangke memiliki arti tempat munculnya jasad atau bangkai mayat dari korban.
Hal mistis lain di Waduk Darma yaitu Keberadaan Gunung Goong. Gunung ini terletak di tengah-tengah Waduk Darma. Jarang sekali warga yang berani mengunjunginya. Konon, suara misterius sering terdengar di tempat ini. Suara yang paling sering terdengar adalah suara gamelan. [UN]