World Energy Congress,Sumber: Kementerian ESDM

Rotterdam, Belanda – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, menyampaikan komitmen Indonesia dalam mendukung upaya global untuk mempercepat transisi energi dalam acara Ministrial Roundtable Meeting World Energy Congress (WEC).

Acara ini diselenggarakan pada Rabu (24/4) di Rotterdam, Belanda, sebagai bagian dari rangkaian the 26th World Energy Congress dengan tema ‘Redesigning Energy for People and Planet’.

Dalam forum tersebut, Arifin Tasrif menegaskan bahwa Indonesia telah menetapkan target Enhanced Nationally Determined Contribution (e-NDC) yang lebih ambisius dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

“Dalam dokumen tersebut, Indonesia meningkatkan target penurunan emisi GRK menjadi 32%, dari sebelumnya 29% dengan upaya sendiri, dan 43% melalui bantuan internasional, dari yang sebelumnya 41%,” ujarnya.

Arifin menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang merumuskan target yang lebih ambisius dalam mengurangi emisi GRK untuk disampaikan ke dunia internasional melalui dokumen NDC kedua. Ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim global.

Untuk mencapai target tersebut, Arifin Tasrif menyoroti pentingnya kesiapan dan ketersediaan sumber daya mineral kritis. Mineral kritis ini diperlukan sebagai bahan dasar untuk teknologi bersih, seperti panel surya. “Hal itu sejalan dengan usaha pemerintah Indonesia untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT),” tambahnya.

Selain itu, Arifin Tasrif juga mengungkapkan upaya lain yang dilakukan Indonesia untuk mengurangi emisi, seperti mendorong penggunaan mobil listrik dan inovasi dalam industri untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi.

Namun, ia menekankan bahwa kolaborasi antar negara dan stakeholder domestik sangat penting untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.

“Pertemuan World Energy Congress ini menjadi platform penting bagi Indonesia dan negara-negara lainnya untuk berbagi pengalaman, memperkuat kerja sama, dan menciptakan solusi bersama dalam menghadapi tantangan energi global,” kata Arifin Tasrif.

Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 200 pembicara C-suite dan kurang lebih 70 Menteri, serta lebih dari 7000 pemangku kepentingan di bidang energi internasional.

Ini menjadi kesempatan bagi para pemimpin pemerintahan dan industri untuk bersatu dalam mewujudkan transisi energi yang lebih cepat, adil, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat dunia. [UN]