Indonesia dijajah Belanda sekitar 3,5 abad. Banyak peninggalan yang menjadi saksi bisu kolonialisme di Indonesia, diantaranya infrastruktur dan bangunan yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Ada yang difungsikan menjadi tempat wisata seperti Lawang Sewu di Semarang, Museum Fatahillah atau Kota Tua di Jakarta.
Rumah-rumah kolonial Belanda yang kokoh dan nyaman masih ada di banyak kota di Indonesia. Meskipun rumah-rumah ini tidak memiliki pendingin udara modern, kesejukannya adalah salah satu hal yang paling mencolok. Apa rahasia di balik desain rumah Belanda yang tetap dingin? Berikut adalah beberapa komponen utama yang mempengaruhi hal ini:
1. Langit-langit Tinggi
Di Indonesia, rumah Belanda biasanya memiliki langit-langit yang tinggi, kadang-kadang lebih dari tiga hingga lima meter tinggi. Desain ini memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga udara panas dapat naik ke atas dan udara sejuk tetap di bawah, menciptakan suhu di dalam yang lebih nyaman.
2. Aliran Udara Maksimal
Arsitektur rumah kolonial Belanda mempertimbangkan ventilasi udara yang baik juga. Biasanya, banyak jendela besar dilengkapi dengan kisi-kisi atau jalusi kayu yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam rumah tanpa menghalangi aliran udara keluar. Beberapa rumah bahkan memiliki lubang angin di atas pintu dan jendela untuk mempercepat pertukaran udara.
3. Bahan Konstruksi yang Menyerap Panas dengan Baik
Rumah-rumah zaman Belanda dibangun dengan bahan berkualitas tinggi yang memiliki kemampuan untuk mengatur suhu dalam ruangan. Dinding tebal dari bata merah yang dilapisi plester berfungsi sebagai insulator, menjaga suhu tetap stabil dan mencegah panas berlebih dari luar masuk ke dalam ruangan.
4. Atap yang Lebar dan Tertutup
Sebagian besar rumah kolonial memiliki atas yang curam dan overhang yang lebar.
Bentuk ini tidak hanya memberikan perlindungan dari hujan tropis, tetapi juga mengurangi panas matahari yang langsung menyentuh dinding dan area di dalam rumah. Akibatnya, suhu di dalam rumah tetap stabil.
5. Halaman yang Luas dan Penuh Pepohonan
Rumah-rumah di Belanda kolonial biasanya memiliki halaman yang luas dengan banyak pepohonan rindang. Pohon ini melindungi rumah dari sinar matahari langsung dan menurunkan suhu di sekitarnya.
6. Jendela dan Pintu Berukuran Besar
Besar pintu dan jendela memungkinkan masuknya udara baru dan menambah keindahan. Suhu di dalam rumah tetap sejuk meskipun cuaca di luar panas karena sirkulasi udara yang baik.
7. Desain Rumah Berpondasi Tinggi atau Panggung
Mengurangi panas dari tanah dan memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di bawah lantai, beberapa rumah kolonial di wilayah tertentu menggunakan desain rumah panggung atau memiliki fondasi yang cukup tinggi dari tanah.
Menjaga dan melestarikan peninggalan Belanda bisa menjadi cara untuk menjaga sejarah perjuangan Indonesia untuk dikenalkan kepada generasi selanjutnya. [IQT]