Jakarta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Ukraina menunjukkan perilaku teroris klasik, mengeksploitasi Barat, dan mempromosikan ideologi Neo Nazi.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut setelah kepala staf kepresidenan Ukraina Andrii Yermak mengunggah ulang gambar bergaya piksel yang memperlihatkan Zelenskyy sedang menatap tembok Kremlin yang dilalap api.
Di bagian atas gambar tersebut terdapat tulisan dalam bahasa Ukraina, “Kami datang sedekat yang kami bisa hari ini.”
“Anda menggambar dengan baik,” tulis Yermak di bawah gambar tersebut di kanal Telegramnya pada Minggu (04/05/2025).
“Pembicaraan tentang gencatan senjata dari rezim Kiev merupakan ejekan terhadap upaya yang dilakukan oleh mereka yang benar-benar mencari perdamaian,” kata Zakharova kepada penyiar Rusia TVC hari Minggu, dikutip dari RT News.
“Tujuan mereka yang sebenarnya adalah mengeksploitasi Barat, menyebarkan ketakutan, membunuh, mempromosikan ideologi neo-Nazi, dan beroperasi dalam kekosongan hukum—perilaku teroris klasik.”
Zakharova juga menuduh Ukraina “mencuri miliaran” bantuan asing.
Ukraina telah menolak usulan gencatan senjata 3 hari Putin, yang mulai berlaku pada 8-10 Mei mendatang.
Sementara itu, Moskow tengah bersiap menyelenggarakan parade militer di Lapangan Merah untuk merayakan Hari Kemenangan tanggal 9 Mei.
Perwakilan dari sejumlah negara, termasuk Presiden China Xi Jinping, akan menghadiri perayaan tersebut. Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan pejabat asing mana pun yang datang ke Moskow.
Kementerian Luar Negeri Rusia berpendapat pernyataan Zelensky merupakan ancaman teroris.
Kiev telah berulang kali menyerang gedung-gedung apartemen di Moskow dengan pesawat nirawak, sementara agen-agen Ukraina menggunakan bahan peledak untuk melakukan beberapa pembunuhan di ibu kota Rusia. [BP]