Jakarta – Rusia menyampaikan 7 tuntutannya setelah putaran kedua perundingan perdamaian langsung di Istanbul, Turki pada Senin (02/06/2025).
Mengutip dari BBC, media pemerintah Rusia menerbitkan apa yang mereka katakan sebagai poin-poin utama posisi Moskow setelah perundingan berakhir.
Ini termasuk tuntutan yang tidak berubah mengenai penarikan militer Ukraina dari empat wilayah yang diduduki sebagian di tenggara, dan demobilisasi tentaranya.
Rusia juga menuntut pengakuan internasional atas wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina, serta Krimea yang dianeksasi.
Syarat-syarat lainnya termasuk larangan keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer apa pun, pembatasan jumlah tentara Ukraina, bahasa Rusia sebagai bahasa resmi, dan pencabutan sanksi internasional terhadap Rusia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang memimpin tim negosiasi Kyiv, mengatakan Ukraina bersikeras pada “gencatan senjata penuh dan tanpa syarat” selama setidaknya 30 hari di darat, laut, dan udara untuk “mengakhiri pembunuhan sekarang”.
Ia mengatakan Ukraina telah menyerahkan proposal gencatan senjatanya ke Rusia “beberapa hari yang lalu”, tetapi Moskow gagal melakukan hal yang sama, dan hanya menyampaikan rencananya pada pembicaraan di Istanbul.
Naskah proposal gencatan senjata Rusia dan Ukraina belum dipublikasikan secara resmi.
Akan tetapi, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Serhiy Kyslytsia mengatakan Rusia telah menolak gencatan senjata tanpa syarat.
Tidak banyak yang dicapai dalam putaran kedua perundingan perdamaian langsung di Istanbul, Turki. Kedua belah pihak hanya sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan baru. [BP]