Koran Sulindo – Hitung cepat berbagai lembaga survei kredibel menyatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin memenangkan pemilihan presiden yang digelar Rabu (17/4/2019) ini.
Hingga Kamis (18/4/2019) pukul 01.00 WIB, semua lembaga survei mencatat Jokowi-Ma’ruf unggul sekitar 55 persen atas lawannya, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapatkan sekitar 45 persen suara.
Indo Barometer mencatat Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 54,32 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 45,68 persen. Suara masuk sudah sebesar 98,83.
LSI Denny JA mencatat Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 55,73 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 44,27 persen. Suara masuk sudah sebesar 99,20.
Charta Politika mencatat Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 54,3 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 45,7 persen. Suara masuk sudah sebesar 98,10.
Indikator Politik mencatat Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 53,91 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 46,09 persen. Suara masuk sudah sebesar 95,70.
Populi Center mencatat Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 54,03 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 45,97 persen. Suara masuk sudah sebesar 97,95.
Berdasarkan pengalaman hitung cepat dalam Pemilu dan Pilkada selama ini, perubahan prosentase yang mungkin terjadi pada saat suara yang masuk telah mencapai 100 persen, hanya berkisar satu atau dua angka di belakang koma.
Hasil hitung cepat didapat berdasarkan hasil aktual perhitungan suara Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tidak ada informasi lain yang disajikan dalam hitung cepat selain hasil Pemilu itu sendiri.
“Bila hitung cepat dilakukan dengan metode yang benar meskipun berbeda, maka hasilnya akan mirip, bahkan dengan hasil rekapitulasi KPU,” kata Direktur Eksekutif Populi Center, Hikmat Budiman, di kantor Populi, Jakarta, Rabu (17/4/2019), seperti dikutip antaranews.com.
Menurut Hikmat, berdasarkan Pemilu 2014, hasil hitung cepat beberapa lembaga survei nyaris sama dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jokowi
Sementara itu, calon presiden petahana, Jokowi, meminta pendukungnya menunggu hasil perhitungan resmi pemilu dari KPU.
“Dari indikasi exit pool dan quick count sudah kita lihat semua. Tetapi kita harus bersabar semua, menunggu perhitungan KPU secara resmi,” kata Jokowi, di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (17/4/2019) sore.
Hasil resmi KPU dijadwalkan dipublikasikan pada 22 Mei 2019 nanti.
Jokowi didampingi calon wakil presiden Ma’ruf Amin serta para ketua umum partai koalisi, yaitu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Plt Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum DPP Perindo Harry Tanoe, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie, Ketua Umum DPP PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum DPP PKPI Diaz Hendropriyono.
“Kita semuanya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KPU, Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum), sehingga proses pesta demokrasi pileg dan pilpres tadi pagi telah berjalan dengan jujur dan adil,” katanya.
Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang menjaga keamanan pesta demokrasi tersebut.
Jokowi mengajak masyarakat kembali bersatu setelah pemilu.
“Marilah kita kembali bersatu sebagai saudara sebangsa dan setanah air setelah pileg dan pilpres persatuan kerukunan kita sebagai saudara sebangsa setanah air,” kata Jokowi.
Prabowo
Sementara itu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengatakan memenangkan Pilpres 2019 ini berdasarkan hasil real count internal.
“Saya hanya ingin memberikan update bahwa berdasarkan real count. Kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (17/4/2019) malam, seperti dikutip antaranews.com.
Dalam konferensi pers sebelumnya, Prabowo mengklaim memenangkan Pilpres dengan memperoleh 52 persen suara.
Menurut Prabowo, hasil itu berdasarkan hasil penghitungan di 320 ribu lebih TPS.
“Saya sudah diyakinkan ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak,” katanya
Prabowo didampingi Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Eggi Sudjana, Yusuf Martak serta Rahmawati Soekarnoputri.
Sandiaga Uno tak terlihat dalam 2 kali jumpa pers itu.
Prabowo meminta semua relawan Prabowo-Sandiaga termasuk parpol koalisi Indonesia Adil-Makmur yakni PKS, PAN, Demokrat, Berkarya dan Gerindra tetap menjaga kotak suara hingga mengawal di kecamatan. Ia juga mengingatkan pendukungnya untuk menjaga kedamaian, tidak terpancing provokasi.
“Para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk lakukan tindakan anarkis, fokus kawal kotak suara karena itu kunci kemenangan,” kata Prabowo, yang menegaskan tidak akan menggunakan cara-cara di luar hukum. [Didit Sidarta]