Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV menekankan bahwa Tuhan mengasihi kita semua tanpa batas atau syarat. Sambil berterima kasih pada pendahulunya, Paus Fransiskus, atas berkat yang ia berikan hingga akhir hayatnya, Paus Leo XIV juga menyerukan agar gereja di seluruh dunia terbuka bagi semua orang. (Sumber: akun YouTube resmi Vatican News)
Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV menekankan bahwa Tuhan mengasihi kita semua tanpa batas atau syarat. Sambil berterima kasih pada pendahulunya, Paus Fransiskus, atas berkat yang ia berikan hingga akhir hayatnya, Paus Leo XIV juga menyerukan agar gereja di seluruh dunia terbuka bagi semua orang. (Sumber: akun YouTube resmi Vatican News)

Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus baru, dengan nama Leo XIV, dalam putaran keempat konklaf pada Kamis (08/05/2025).

Dalam kemunculan perdananya, Paus Leo XIV menyampaikan pidato kepada ribuan penonton yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, dan kepada umat Katolik di seluruh dunia.

Berikut ini adalah isi pidato Paus Leo XIV, mengutip dari Vatican News.

Semoga damai menyertai Anda! Saudara-saudari terkasih, ini adalah salam pertama dari Kristus yang telah bangkit, sang gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba Allah.

Saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati Anda, menjangkau keluarga-keluarga Anda dan semua orang, di mana pun mereka berada; dan semua bangsa, dan seluruh bumi: Semoga damai menyertai Anda.

Inilah kedamaian Kristus yang telah bangkit, kedamaian yang melucuti senjata dan merendahkan hati, dan langgeng. Datangnya dari Tuhan. Tuhan, yang mengasihi kita semua, tanpa batasan atau syarat apa pun.

Marilah kita dengarkan suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani, Paus yang memberkati Roma—Paus yang memberkati Roma dan dunia pada hari itu di pagi Paskah.

Izinkan saya meneruskan berkat yang sama. Tuhan mengasihi kita, kita semua, kejahatan tidak akan menang. Kita semua berada di tangan Tuhan. Tanpa rasa takut, bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan di antara kita sendiri, kita akan maju terus.

Kita adalah murid Kristus, Kristus berjalan di depan kita, dan dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia membutuhkan-Nya seperti jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Engkau membantu kami membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai.

Terima kasih Paus Fransiskus!

Terima kasih kepada saudara-saudara Kardinal saya yang telah memilih saya untuk menjadi Penerus Petrus dan berjalan bersama kalian sebagai Gereja yang bersatu, mencari perdamaian dan keadilan bersama-sama, bekerja bersama sebagai perempuan dan laki-laki, setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut, mewartakan Kristus, menjadi misionaris, setia kepada Injil.

Saya adalah putra Santo Augustinus, seorang Agustinian. Ia berkata, “Bersamamu saya adalah seorang Kristen, bagimu saya adalah seorang uskup.” Semoga kita semua berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita.

Kepada Gereja Roma, salam khusus:

Kita harus bersama-sama mencari cara untuk menjadi Gereja yang misionaris, membangun jembatan, dialog, selalu terbuka untuk menerima dengan tangan terbuka bagi semua orang, seperti lapangan ini, terbuka bagi semua orang, bagi semua orang yang membutuhkan amal kasih, kehadiran, dialog, kasih kita.

[Dalam bahasa Spanyol]:

Salam bagi semua dan khususnya bagi mereka yang berada di keuskupan saya di Chiclayo di Peru, umat yang setia dan taat yang mendampingi uskup dan membantu uskup.

[Kembali ke Bahasa Italia]:

Kepada semua saudara dan saudari di Roma, Italia, dan seluruh dunia, kita ingin menjadi gereja sinode, yang berjalan dan selalu mencari kedamaian, kasih, kedekatan, khususnya bagi mereka yang menderita.

Hari ini adalah hari Supplicatio [Permohonan] kepada Bunda Maria dari Pompei.

Bunda Maria kita yang terberkati selalu ingin berjalan bersama kita, dekat dengan kita, ia selalu ingin menolong kita dengan perantaraan dan kasihnya. Jadi marilah kita berdoa bersama untuk misi ini, dan untuk seluruh Gereja, dan untuk perdamaian di dunia.

Kami mohon rahmat khusus ini dari Maria, Bunda kami.

Salam Maria… [diiringi oleh orang banyak di Lapangan Santo Petrus dan di seluruh dunia.] [BP]