Koran Sulindo – Ratusan rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 SR di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Seorang korban dilaporkan tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara tiga lainnya terluka dan masih mendapatkan perawatan medis.

Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum seperti sekolah juga mengalami kerusakan. Dampak paling gempa tersebut dialami di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho gempa tersebut membuat 500 warga dari 136 kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka mengalami kerusakan.

“Beberapa warga yang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan dibawa ke puskesmas, dan sebagian diungsikan ke rumah warga di Dusun Gunung Tawang, Kecamatan Kertosari,” kata Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo menambahkan saat ini tim reaksi cepat dari BPBD Banjarnegara masih masih melakukan pendataan.

Tim juga mendirikan posko darurat hingga dapur umum untuk para pengungsi sekaligus melakukan pengecekan early warning system (EWS) sebagai antisipasi gerakan tanah di sekitar titik gempa.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta Nyoman Sukarta menyebutkan pusat gempa berada di darat pada koordinat 7.21 Lintang Selatan dan 109,65 Bujur Timur dengan kedalaman 4 kilometer.

“Hasil analisis Stasiun Geofosika Yogyakarta, gempa terjadi akibat aktivitas patahan lokal dan tidak berpotensi tsunami,” kata Nyoman Sukarta.

Ia melanjutkan dalam peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempa bumi (SIG) BMKG atau II MMI di wilayah Banjarnegara.(TGU)