Italia, sering dijuluki sebagai negara spageti karena kekayaan kulinernya yang mendunia, bukan hanya terkenal lewat cita rasa pasta dan pizzanya. Di balik kelezatan dapurnya, negeri di selatan Eropa ini menyimpan kisah sejarah panjang tentang perjuangan, perubahan, dan tekad rakyatnya dalam menentukan arah masa depan bangsa.
Salah satu tonggak sejarah paling penting dalam perjalanan Italia modern diperingati setiap tanggal 2 Juni, Festa della Repubblica, atau Hari Republik Italia.
Perayaan tahunan ini digelar meriah di seluruh negeri, terutama di kota Roma, ibu kota Italia. Namun, maknanya lebih dari sekadar parade dan pesta rakyat. Festa della Repubblica adalah peringatan atas lahirnya sistem pemerintahan republik di Italia, yang ditetapkan melalui referendum bersejarah pada tahun 1946, tepat setelah berakhirnya Perang Dunia II dan tumbangnya rezim fasisme.
Mengutip laman National Today, selama lebih dari dua dekade, Italia berada di bawah bayang-bayang fasisme yang didukung oleh kerajaan Wangsa Savoy, sebuah dinasti kuno yang telah berkuasa sejak tahun 1003. Meski telah membawa Italia menjadi kerajaan yang kuat, peran Wangsa Savoy dalam mendukung Benito Mussolini dan fasisme membuat mereka kehilangan dukungan rakyat setelah perang usai.
Dengan berakhirnya perang dan fasisme, Italia dihadapkan pada pertanyaan besar, bentuk pemerintahan seperti apa yang akan diadopsi? Sebuah referendum diumumkan dan digelar pada 2–3 Juni 1946, dengan memberikan hak pilih universal bagi warga negara, termasuk perempuan untuk pertama kalinya dalam sejarah Italia modern.
Hasilnya diumumkan pada 10 Juni 1946. Sekitar 54% rakyat Italia memilih untuk mengakhiri monarki dan mengadopsi bentuk republik, sementara sisanya masih mendukung sistem kerajaan. Dengan hasil ini, Wangsa Savoy diasingkan, dan Italia resmi membuka lembaran baru sebagai negara republik.
Tak lama kemudian, pada 1 Januari 1948, Italia mengadopsi konstitusi baru yang menjadikannya sebagai republik parlementer kesatuan. Ketetapan ini juga sekaligus melarang kembalinya sistem monarki di tanah Italia.
Tradisi Perayaan yang Penuh Warna
Festa della Repubblica diperingati setiap tahun dengan berbagai kegiatan resmi dan rakyat. Di Roma, parade militer yang megah melintasi Via dei Fori Imperiali, disaksikan oleh Presiden Italia, pejabat tinggi negara, dan masyarakat umum. Upacara ini juga menjadi ajang kebanggaan nasional yang disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru dunia.
Salah satu momen paling ditunggu adalah pertunjukan udara dari Frecce Tricolori, skuadron akrobatik Angkatan Udara Italia. Deretan pesawat yang melintasi langit Roma meninggalkan jejak asap berwarna merah, putih, dan hijau mewakili warna bendera nasional, menciptakan pemandangan yang memukau dan penuh simbolisme.
Di berbagai kota lainnya, warga Italia merayakan hari besar ini dengan pidato kenegaraan, konser, pengibaran bendera, hingga piknik bersama keluarga. Wajah-wajah dicat dengan warna-warna nasional, dan suasana kota dipenuhi nuansa patriotik yang hangat.
Tak hanya di dalam negeri, perayaan juga berlangsung di luar negeri, terutama di kedutaan besar Italia di berbagai negara. Di sana, warga diaspora dan para diplomat ikut menyemarakkan hari kemerdekaan republik mereka, menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air.
Festa della Repubblica bukan hanya sekadar hari libur nasional. Ini adalah hari untuk mengingat keberanian rakyat Italia dalam memilih masa depan mereka sendiri, menolak kediktatoran dan memilih jalan demokrasi. Di tengah dinamika politik dan perubahan zaman, semangat 2 Juni tetap menjadi pengingat bahwa kekuatan sejati sebuah bangsa terletak pada kemauan rakyatnya untuk menentukan nasib bersama.
Italia yang kita kenal hari ini sebagai negara demokratis yang kaya budaya dan sejarah adalah buah dari keputusan monumental yang dibuat pada tahun 1946. Dan setiap tahunnya, peringatan ini menjadi bukti bahwa demokrasi adalah warisan yang terus dijaga dan dirayakan dengan kebanggaan. [UN]