Hari Pangan Sedunia
Ilustrasi. Hari Pangan Sedunia /ist

Hari Pangan Sedunia (World Food Day) diperingati tanggal 16 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini berawal dari konferensi Food and Agriculture Organization (FAO) ke-20, pada November 1979 di Roma, Italia. FAO adalah badan pangan internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berikut 8 fakta menarik tentang Hari Pangan Sedunia:

1. Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober, tanggal pendirian Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di bawah naungan PBB pada tahun 1945.

2. Menteri Pertanian dan Pangan Dr. Pal Romany, delegasi dari Hungaria, adalah pencetus ide peringatan Hari Pangan Sedunia pada konferensi umum ke-20.

3. FAO kemudian mencetuskan Resolusi No. 179 mengenai Hari Pangan Sedunia saat konferensi umum ke-20 pada bulan November 1979.

4. Resolusi Hari Pangan Sedunia itu kemudian disepakati 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia.

5. Tujuan peringatan Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional maupun nasional. 

6. Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia mulai menggunakan tema khusus untuk perayaan di tiap tahunnya. 

7. Tema yang sering digunakan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia ialah ‘Ketahanan Pangan’.

8. Peringatan Hari Pangan Sedunia berupaya merefleksikan pentingnya ketahanan pangan masing-masing individu yang ada di dunia.

Apa Pentingnya Hari Pangan Sedunia?

Melansir FAO, sistem pertanian pangan mempekerjakan satu miliar orang di seluruh dunia, lebih banyak dari sektor ekonomi lainnya. Tetapi cara kita memproduksi, mengonsumsi, dan membuang-buang makanan memberikan pengaruh pada sumber daya alam, lingkungan, dan iklim, sehingga menimbulkan banyak korban di seluruh dunia. 

Produksi makanan yang terlalu sering berimbas dalam penghancuran habitat alami dan berkontribusi pada kepunahan beberapa spesies. Inefisiensi seperti ini tentu sangat merugikan. Namun, yang paling penting, sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat global. 

Ini terbukti dengan fakta bahwa tiga miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat, sementara kelebihan berat badan dan obesitas bagi orang-orang yang mampu mendapatkan makanan terus meningkat di seluruh dunia.

Diperlukan perubahan rute yang mendesak akibat pandemi Covid-19. Para petani kesulitan menjual hasil panen mereka, padahal mereka juga sudah kewalahan dengan variabel iklim yang ekstrim dan terus berubah-ubah. 

Sementara itu, meningkatnya kemiskinan mendorong peningkatan jumlah penduduk kota dalam penggunaan bank makanan, dan jutaan orang membutuhkan bantuan makanan darurat di daerah-daerah terpencil. 

Diprediksi ke depannya, dibutuhkan sistem pertanian pangan berkelanjutan yang mampu memberi makan 10 miliar orang pada tahun 2050.

Bagaimana Solusinya?

Menghadapi beragam permasalahan pangan di atas, diperlukan solusi yang tepat. Pemerintah di berbagai negara perlu mengubah kebijakan lama dan mengadopsi kebijakan baru yang mendorong produksi berkelanjutan dari makanan bergizi yang terjangkau dan mendorong partisipasi petani. 

Kebijakan dan regulasi yang ada harus mempromosikan kesetaraan dan pembelajaran, mendorong inovasi, meningkatkan pendapatan pedesaan, menawarkan jaring pengaman kepada petani kecil dan membangun ketahanan iklim. 

Pemerintah juga perlu mempertimbangkan berbagai keterkaitan antara bidang-bidang yang mempengaruhi sistem pangan termasuk pendidikan, kesehatan, energi, perlindungan sosial, keuangan, dan lainnya, serta membuat solusi yang sesuai. 

Mereka juga perlu didukung dengan peningkatan investasi besar yang bertanggungjawab. Dukungan besar ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dan sosial di seluruh sektor. Terutama sektor swasta, masyarakat sipil, peneliti dan akademisi.

Tindakan Sekarang adalah Masa Depan Kita 

Apa tindakan yang perlu kita lakukan? Kita perlu mempengaruhi apa yang diproduksi hari ini dengan cara meningkatkan permintaan kita akan makanan bergizi yang diproduksi secara berkelanjutan. 

Pada saat yang sama, tindakan kita yang paling utama adalah mengurangi pemborosan makanan dalam konsumsi kita sehari-hari. Ini akan mengurangi sampah dalam apa yang kita konsumsi dan kita gunakan.

Kita juga memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan berita, membangun kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat dan berkelanjutan. 

Upaya mitigasi perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan kesejahteraan kita, semuanya bergantung padanya. Kita perlu mengaktifkan gerakan pangan dan makanan yang menghasilkan perubahan besar, untuk masa depan kita dan generasi selanjutnya.

Produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik. [GAB]