Presiden Filipina, Rodrigo Duterte/AFP Photo-Ted Aljibe

Koran Sulindo – Entah bernada serius atau sekadar bercanda, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengakui mengisap ganja untuk tetap membuatnya terjaga. Itu karena kegiatannya yang menuntut stamina yang tinggi dan berat.

Seperti di Indonesia, ganja termasuk golongan narkotika. Pengakuannya itu tentu saja membuat banyak orang bingung ketika ia beberapa waktu lalu gencar mengkampanyekan perang terhadap narkotika yang kontroversial itu. Karena kebijakannya itu, ribuan orang tewas dan Duterte dituduh telah melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia.

“Ini aktivitas yang ‘membunuh’ di dalam usia saya, saya mengambil ganja untuk tetap terjaga,” tutur Duterte seperti dikutip Rappler pada Senin (3/12).

Merujuk kepada sumber informasi yang dikutip dari situs WebDM, ganja digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu orang untuk berelaksasi. Juga mampu meningkatkan kesadaran seseorang atau meredakan mual dan perasaan muntah selepas mengikuti kemoterapi.

Akan tetapi, Duterte kepada wartawan mengatakan, ia hanya bercanda ketika mengatakan suka menggunakan ganja untuk membuatnya tetap terjaga. Itu bagian dari lelucon atau humor yang sudah menjadi bagian dari gaya kepemimpinannya.

Pada bagian pertema pidatonya, Duterte mengeluhkan aktivitas yang tinggi ketika mengikut KTT ASEAN yang digelar setiap tahun. Dalam KTT terakhir yang diadakan di Singapura, Duterte bercerita, pihaknya tidak bisa mengikuti 5 agenda utama KTT karena harus beristirahat siang.

Terlebih kegiatan dilakukan sejak pagi dan berakhir pada 10 malam. Barangkali sekretariat ASEAN, kata Duterte, menganggap pemimpin adalah seorang pramuka sehingga itu tidak bisa diterima. “Saya tidak bisa menerimanya,” kata Duterte lagi.

Dikatakan Duterte, pertemuan para pemimpina ASEAN seharusnya adalah hal-hal yang mendesak. Sementara untuk isu yang lain diserahkan saja kepada pejabat di bawahnya. Tetapi, memang pertemuan pemimpin ASEAN selalu didahului pertemuan antar-menteri negara ASEAN dan kelompok kerja teknis. Itu untuk mempersiapkan pertemuan para pemimpin.

Di samping menggunakan ganja, Duterte juga mengakui menggunakan penghilang rasa sakit untuk mengobati rasa sakit akibat cedera masa lalu. Selain aktivitas yang tinggi, Duterte juga mengeluhkan makanan yang disajikan dalam pertemuan KTT ASEAN. Karena itu, ia terpaksa membawa makanan khas Filipina. [KRG]