Koran Sulindo – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi dalam mengantisipasi terjadinya peristiwa kerumunan pada acara, yang beru diselenggarakan oleh pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, fokus pihaknya sekarang ini adalah mengevaluasi menyeluruh apalagi banyak pihak yang menilai Pemprov DKI Jakarta juga ikut bertanggung jawab atas kerumunan jumlah besar di rumah Habib Rizieq Shihab termasuk ditujukan ke Kepala Satpol PP.
“Sekarang bukan soal copot mencopot, sekarang ini kita lakukan evaluasi secara lebih menyeluruh dan total,” ujar Riza pada Selasa (17/11), mengenai kemungkinan Kepala Satpol PP ikut dicopot dari jabatannya terkait dengan acara di rumah Habib Rizieq.
Pemprov DKI, kata Riza lebih memilih untuk melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan semua pihak di internal, dengan forkopimda, termasuk juga dengan satgas pusat ketimbang harus mencopot pejabat karena tujuannya adalah bagaimana bisa mengakhiri pandemi Covid-19 ini.
“Kita terus berkoordinasi, berdialog, mencari solusi yang terbaik, terkait penanganan Covid-19 di seluruh wilayah, termasuk di Jakarta. Prinsipnya Pemprov DKI punya komitmen yang kuat untuk terus memutus mata rantai,” ucap Riza.
Riza mengaku, pihaknya tak melakukan pembiaran kerumunan dalam kegiatan itu, karena dalam pelaksanaannya ketika hari acara berlangsung Sabtu (14/11) lalu, Satpol PP tidak begitu saja mendiamkan acara tersebut di mana ada 200 petugas diterjunkan untuk mengamankan dan mengawasi gelaran itu.
Bahkan, kata Riza, pihak Satpol PP juga mengadakan penindakan terhadap pelanggar aturan PSBB khususnya yang tidak menggunakan masker. Puluhan simpatisan Habib Rizieq pun terjaring oleh petugas dan diberikan sanksi.
Karena itu, Riza tak terima jika Satpol PP disebut tak mengambil tindakan atas acara tersebut. Sebab sudah banyak upaya yang dilakukan meski tak membubarkan kerumunan.
“Itu bukan pembiaran. Semua sudah dilalui, dikoordinasikan. Satpol PP itu kan tugasnya menertibkan,” beber Riza.
Sebelumnya Kapolri mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat beserta sejumlah pejabat kepolisian lainnya yang banyak disebut karena terkait Habib Rizieq dan kegiatannya. [WIS]