Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva

Koran Sulindo – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva menegaskan bahwa halal bihalal seharusnya dilakukan di rumah, bukan di depan Gedung MK.

Pernyataan tersebut disampaikan Hamdan Zoelva mengomentari rencana Persaudaraan Alumni 212 yang berencana bakal menggelar halal bi halal 25-28 Juni mendatang.

“Halal bilhalal di rumah sajalah untuk apa juga halal bilhalal di lapangan,” katanya di Jalarta, Sabtu (22/6).

Dia mengatakan semua pihak tunggu keputusan MK. Sebab, kata dia,  MK merupakan lembaga yang telah diberi amanat oleh konstitusi untuk memutuskan masalah-masalah seperti gugatan hasil Pilpres.

“Begini jadi kita biasakan diri hidup bernegara dengan menghormati diskusi-diskusi negara,” ucapnya.

Meskipun begitu, sambungnya, unjuk rasa tetap saja boleh boleh dilakukan dengan damai dan teratur.

“Dan itu sangat membanggakan. Kalau terjadi ricuh saya kira tidak bisa dibenarkan, karena itu negara harus hadir,” ujar dia.

Sebelumnya, cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra juga tidak setuju dengan rencana halal bihalal tersebut. Dia mengatakan rencana tersebut bukan merupakan kegiatan keagamaan.

“Aksi massa itu, bukan halal bihalal atau silaturahmi. Sebaiknya berhenti memelintir istilah-istilah acara keagamaan untuk politik dan kekuasaan,” ujarnya, Kamis kemarin.

Menurutnya masyarakat sudah jenuh dengan aksi tersebut. “Rakyat sudah capek dengan kegaduhan politik, apalagi dengan membawa agama,” kata Azyumardi.

Sementara itu mengomentarai rencana halal bi halal tersebut juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi,  Andre Rosiade mengingatkan bahwa Prabowo telah meminta pendukungnya tak usah mendatangi MK.

Ia menyebut BPN tetap berpedoman pada arahan Prabowo, yakni tetap menjaga kesejukan dan kondusifitas persidangan di MK.

“Kita fokus menonton di rumah masing-masing, percayakan sepenuhnya ke kuasa hukum. Saya rasa arahan Pak Prabowo itu belum ada yang berubah sampai sekarang,” seperti dikutip dari Kumparan, Jumat (21/6).

“Seperti pesan Pak Prabowo dan Bang Sandi, mari kita jaga kesejukan dan kondusifitas. Kita jaga dan kita kawal persidangan ini lewat TV saja. Saya tidak ingin mencampuri urusan teman-teman 212,” kata dia.

Seperti diketahui, Persaudaraan Alumni 212 berencana menggelar aksi bertajuk Halalbihalal Akbar 212 pada 26-28 Juni 2019 di Mahkamah Konstitusi. Mereka menyebut aksi itu bukanlah bentuk pembangkangan atas imbauan Prabowo, yang meminta pendukungnya tak mendatangi MK.

Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengatakan organisasinya tetap sejalan dengan Prabowo.

“Sampai saat ini kami masih setia untuk mengawal Prabowo dan Prabowo sebagai bapak bangsa punya ijtihad politik sesuai etika partai atau etika politik dan itu memang tugas beliau,” kata dia.

“Kita berbagi tugas saja yang kita tugas mengawal sidang MK berdasarkan perjuangan awal yaitu Aksi Bela Islam 1410, 411 dan 212 tanpa partai dan tugas partai selesai tanggal 28 Juni dan kita para alumni 212 berjuang terus sampai keadilan tegak dengan partai atau tanpa partai,” kata Novel, Kamis (20/6).

Novel lebih lanjut menambahkan hingga kini Prabowo belum memberikan tanggapan terkait aksi yang mereka jalani. [YMA/TGU]