Tinta Pemilu
Ilustrasi/rumahpemilu.com

Koran Sulindo – Suhu politik menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 terus meningkat. Khusus tentang calon presiden, survei-survei untuk menganalisis elektabilitas dan nama-nama yang dinilai layak untuk maju pada 2019 mulai bermunculan.

Survei Saiful Mujani Reasearch and Consulting (SMRC), misalnya, menyebut ada 22 nama yang terjaring sebagai sosok yang layak maju pada 2019. Beberapa nama yang terjaring dari survei SMRC adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, Grace Natalie, Joko Widodo, Mahfud MD, Prabowo Subianto dan lain-lain.

Nama-nama tersebut berdasarkan persepsi kalangan elite, informasi media massa dan masyarakat. Menurut SMRC, ketiga golongan itu dinilai sangat tahu informasi yang beredar di kalangan terbatas. politikus dan teknokrat senior, intelektual nasional dengan reputasi luas, pengusaa yang masuk kelompok papan atas (masuk 50 orang terkaya).

Elite yang sample berjumlah 12 orang. Untuk opinion leader atau orang-orang yang banyak ikut bersuara dan membentuk pendapat publik seperti pengamat, intelektual, atau peneliti yang biasa terekspos ke media massa, para pimpinan redaksi media massa berjumlah 93 orang. Dan untuk jumlah masyarakat yang mengikuti survei berjumlah 2.206 orang.

Dari hasil survei itu, masyarakat menginginkan kriteria normatif terhadap bakal calon presiden 2019. Adapun kriteria normatif yang diinginkan publik adalah kapabilitas, empati, integritas, akseptabilitas dan kontinuitas. Keinginan yang paling tertinggi dari publik adalah integitas dan empati dari seorang presiden.

Seperti yang dikutip Kontan, integritas disebut menjadi sangat penting bagi elite, opinion leader dan masyarakat. Umumnya mereka menilai integritas adalah kualitas personal sehingga bukan hanya penting melainkan sangat penting. Lalu, posisi kedua yang dinilai penting adalah sikap empati. Sikap empai disebut salah satu tipe presiden yang dibutuhkan Indonesia. [KRG]