Koran Sulindo – Setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura kurang-lebih sepuluh bulan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya pulang ke Tanah Air. Novel tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis siang ini (22/2).
Namun, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, kondisi mata Novel belum pulih. Bahkan, rencananya, Novel kembali akan menjalani operasi mata kirinya pada April 2018. “Novel kembali ke Jakarta dalam proses rawat jalan. Sebelah matanya belum berfungsi. Mata kiri masih harus menunggu operasi tahap kedua yang di awal direncanakan pada April 2018 ini,” tutur Febri di Gedung KPK, Kamis.
Dalam dua pemeriksaan medis terakhir, lanjutnya, ada perkembangan yang cukup bagus pada mata kiri Novel. Seperti diketahui, Novel diserang orang tak dikenal setelah solat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapagading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Keparat itu menyiramkan air keras ke wajah Novel sehingga mata Novel mengalami cedera yang amat serius. Herannya, sampai hari ini, aparat kepolisian belum dapat mengendus juga siapa sebenarnya pelaku penyerangan itu.
Polisi sempat memeriksa beberapa orang karena diduga sebagai pelaku, tapi mereka kemudian dilepaskan karena tidak ada bukti. Polda Metro Jaya sudah merilis dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku, namun belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut.
Pada Selasa lalu (20/2), Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya akan mengejar terus Kepala Polri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas, siapa pun pelakunya. “Akan kita kejar terus Polri,” kata Jokowi.
Pihak kepolisian pun menyatakan akan melaksanakan instruksi Jokowi itu.
“Ya, kami akan laksanakan karena memang kami harus segera tuntaskan,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa itu juga
Menurut Setyo, kepolisian selama ini mengalami kendala untuk meminta keterangan. Selain itu, ia juga mengakui polisi belum mendapat hasil yang memuaskan terkait penyelidikan kasus tersebut. “Ada beberapa yang terhambat dan sampai sekarang kami belum dapatkan hasil yang signifikan,” katanya.
Sejauh ini, tambahnya, laporan yang masuk ke Polda metro Jaya melalui hotline sudah mencapai 500 lebih. Namun, semua tidak ada yang bisa ditindaklanjuti, terkait sketsa wajah penyerang Novel. Ia pun menyatakan, polisi masih akan terus bekerja. “Teman penyidik masih bekerja, artinya kami masih berusaha semaksimal mungkin,” ujar Setyo.
Febri Diansyah menjelaskan, ada tim penghubung dari KPK yang ditugaskan untuk bertukar informasi dengan jajaran Polda Metro Jaya. “KPK tentu tetap ingin pelaku penyerangan diungkap. Bagi KPK, serangan terhadap Novel adalah serangan terhadap KPK juga,” katanya. [RAF]