Koran Sulindo – Meningkatnya peringkat daya saing Indonesia mendapat sambutan positif dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Peningkatan peringkat itu disebut sesuai dengan apa yang dilakukan pemerintah daerah dan pusat.

Agus menuturkan, naiknya peringkatnya daya saing itu menjadi bukti atas upaya pemerintah. Pihaknya disebut hadir di 34 provinsi untuk menyaksikan upaya pemerintah-pemerintah daerah memperbaiki daya saingnya.

“Makin tinggi daya saing bisa menjadi salah satu kunci utama untuk Indonesia agar bisa meningkat menjadi negara di atas middle income country,” kata Agus seperti dikutip detik.com pada Rabu (29/9).

Agus mengatakan, ketika Indonesia ingin bersaing, maka perekonomian harus berkesinambungan dan inklusif. Jangan hanya perbaikan perekonomian bagus dalam jangka waktu dua tahun. Begitu memasuki tahun ketiga justru perbaikan ekonominya jatuh.

Untuk menjaga kestabilannya, ia mengumpakan dalam sektor ekspor jangan bergantung kepada bahan mentah. Terlebih harga komoditas di pasar global sedang jatuh sehingga akan berdampak kepada perbaikan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 36 dari sebelumnya di posisi 41. Laporan yang bertajuk “Global Competitiveness Index 2017-2018” itu menyebutkan, seperti Korea Selatan, Indonesia dinilai mampu memperbaiki kinerja di semua pilar, mulai infrastruktur hingga makro ekonomi.

Laporan WEF itu nampaknya sejalan dengan “resep” Bank Dunia kepada Indonesia yang menekankan kebijakan infrastruktur sebagai dasar pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan laman resmi Bank Dunia, Indonesia disebut sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-10 di dunia memerlukan infrastruktur modern dan efisien untuk menghubungkan pasar Indonesia dan global.

Itu sebabnya, pemerintah Joko Widodo menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program utamanya. Itu tercermin dari alokasi anggaran infrastruktur pada 2016, misalnya, mencapai sekitar US$ 22,9 miliar yang diprioritaskan setidaknya untuk empat tahun ke depan. [KRG]