Personel Brimob (ilustrasi).

Koran Sulindo – Anggota unit paramiliter Polri, Brimob, kembali diserang delapan orang tak dikenal pada Sabtu dini hari (27/5). Lokasinya di  Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tak jauh dari jembatan penyeberangan Stasiun Tanjung Barat arah Pasar Minggu. Personel Brimob Polri itu bernama Bharatu Hanif, Anggota Detasemen C Satuan I Gegana Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

“Benar. Kejadian tersebut masih dalam penyelidikan kami,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, Ahad (28/5).

Hanif ditusuk di bagian punggung belakangnya. Ia sempat menelepon rekannya, Bharatu Nugroho, agar dirinya bisa mendapatkan pertolongan. Nugroho kemudian pun mencari lokasi Hanif.

Saat Hanif ditemukan, Nugroho sempat menyakan ke warga soal latar benlakang temannya dikeroyok. Namun, warga mengaku tak tahu duduk persoalannya. Warga hanya melihat kondisi Hanif sudah terjatuh di tanah. Nugroho lalu membawa Hanif ke Rumah Sakit Jakarta Medical Center, Jakarta Selatan.

Karena masih mendapatkan perawatan, Hanif belum mampu berkomunikasi untuk dimintai keterangan terkait apa yang menimpa dirinya. “Sementara korban belum bisa diambil keterangan,” kata Budi Hermanto. Pihak kepolisian masih terus memburu para pelaku pengeroyokan tersebut.

Sebelumnya, pada Rabu dini hari (24/5), sekitar pukul 01.00 WIB, seorang anggota lain Brimob Polri, Brigadir Maryanus, juga mengalami hal serupa di kawasan Jakarta Timur. Pengeroyoknya para remaja yang berjumlah sepuluh orang. Lokasinya tepatnya di jalan depan Masjid Attin Taman Mini Indonesia Indah.

Maryanus adalah anggota Brimob Polri dari Satuan 3 Pelopor Kelapa Dua, Depok. Akibat pengeroyokan itu, Maryanus mengalami patah gigi, bibir bawahnya robek, dan kepala bagian belakangnya terluka. Ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. [RAF]