Sejak didirikan pada 30 Desember 1922, Uni Soviet mengalami banyak perubahan dramatis karena pergantian kekuasaan. (Sumber: Wikimedia Commons)

Selama Revolusi Rusia tahun 1917, Partai Bolshevik di bawah pimpinan Vladimir Lenin mendominasi dewan Soviet yang terdiri dari komite buruh dan tentara. Dewan tersebut menyerukan pembentukan negara sosialis untuk menghancurkan Kekaisaran Rusia. Pada masa ini, hubungan diplomatik normal dengan Amerika Serikat terputus.

Setelah berhasil mengakhiri pemerintahan Tsar, Lenin mendirikan negara baru bernama Uni Republik Sosialis Soviet (USSR) pada tanggal 30 Desember 1922.

Pada awalnya, negara ini memiliki empat republik sosialis di wilayah bekas kekaisaran, yaitu Rusia, Transkaukasia, Ukraina, dan Belarusia. Republik-republik sosialis tambahan didirikan pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian, Republik Transkaukasia dihapuskan dan wilayahnya dibagi menjadi tiga republik baru, yaitu Armenia, Azerbaijan, dan S.S.R. Georgia.

Dalam beberapa dekade setelah berdiri, Uni Soviet tumbuh menjadi salah satu negara paling kuat dan berpengaruh di dunia. Secara keseluruhan, negara ini terdiri atas 15 Republik Sosialis Soviet (SSR), yaitu Armenia, Azerbaijan, Belorussia (sekarang Belarus), Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiziya (sekarang Kyrgyzstan), Latvia, Lithuania, Moldavia (sekarang Moldova), Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan. Moskow tetap menjadi ibu kotanya.

Hubungan diplomatik normal dengan Amerika Serikat berlanjut pada tanggal 16 November 1933, ketika Presiden Franklin Roosevelt memberi tahu Menteri Luar Negeri Soviet Maxim Litvinov bahwa Amerika Serikat mengakui Pemerintah USSR.

Bentang Alam

Selama periode keberadaannya, Uni Soviet merupakan negara terluas di dunia, membentang sejauh lebih dari 10.900 kilometer dari timur ke barat dan mencakup 11 dari 24 zona waktu di dunia.

Titik paling baratnya terletak di Laut Baltik, dekat Kaliningrad, dan titik paling timur berada di Tanjung Dezhnev di Selat Bering, hampir separuh jalan mengelilingi dunia. Kemudian dari utara ke selatan, Uni Soviet membentang sejauh sekitar 4.506 kilometer dari Tanjung Chelyuskin hingga Kushka di perbatasan Afganistan.

Selain ukurannya yang sangat luas, Uni Soviet memiliki garis pantai dan perbatasan terpanjang di dunia. Di sebelah utara, negara ini dibatasi oleh Samudra Arktik. Sisi timurnya berbatasan dengan lautan Pasifik. Lalu di selatan, Uni Soviet berbatasan dengan Korea Utara, Mongolia, China, Afghanistan, Iran, dan Turki. Di perbatasan selatan juga terdapat Laut Kaspia yang sangat dalam, Laut Hitam, dan Laut Azov yang hampir seluruhnya terkurung daratan. Terakhir di sebelah barat, Uni Soviet berbatasan dengan Rumania, Hungaria, Cekoslowakia, Polandia, Finlandia, dan Norwegia.

Uni Soviet juga memiliki lebih dari 100 kelompok etnis yang tinggal di dalam perbatasannya. Namun, mayoritas penduduknya adalah orang Slavia Timur dan mereka menempati wilayah Rusia, Ukraina, dan Belarusia.

Politik

Sebagai penerus Kekaisaran Rusia, Uni Soviet didasarkan pada sosialisme Marxis. Semua tingkat pemerintahan dikendalikan oleh Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) dan politbiro partai. Sekretaris jenderalnya secara efektif memerintah negara, mengelola industri, dan membagi lahan pertanian menjadi pertanian kolektif.

Fondasi politik negara ini dibentuk oleh Dewan Tertinggi Uni Soviet (Supreme Soviet of the Soviet Union). Badan ini memiliki dua majelis dengan kekuasaan legislatif setara, yaitu Dewan Soviet yang mewakili populasi federasi Soviet secara keseluruhan, dan Dewan Kebangsaan yang mewakili populasi etnis sebagai unit. Masing-masing majelis ini memiliki 750 anggota dan semua kandidatnya diajukan oleh CPSU dalam setiap pemilu.

Secara teori, semua perundang-undangan memerlukan persetujuan dari kedua majelis. Namun dalam praktik, semua keputusan dibuat oleh kelompok kecil bernama Presidium Soviet Tertinggi, yang sangat dipengaruhi oleh Politbiro CPSU, dan disetujui dengan suara bulat oleh para deputi.

Sistem politik dan ekonomi yang berlaku di Uni Soviet bersifat otoriter dan sangat tersentralisasi karena mengikuti ideologi komunisme. Fondasi ekonomi Uni Soviet adalah “kepemilikan Sosialis atas alat produksi, distribusi, dan pertukaran”, berkiblat ke ajaran Marx. Perekonomian seluruh negeri dikendalikan oleh serangkaian rencana lima tahun yang bertujuan memajukan semua bentuk produksi.

Kehancuran

Perpolitikan Uni Soviet diwarnai oleh penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan kecurigaan. Uni Soviet yang bercita-cita menghilangkan kelas sosial malah dikendalikan oleh para koruptor yang memperkaya diri sendiri.

Ajaran Marx juga terus dibelokkan demi kepentingan penguasa. Mula-mula oleh Lenin, sehingga dikenal sebagai Leninisme. Kemudian Stalin membelokkan ide-ide komunisme Lenin, membentuk apa yang dikenal sebagai Stalinisme. Ketika Stalin wafat, gagasan-gagasannya digantikan oleh Khrushchev. Dan begitu pemerintahan Khrushchev berakhir, Brezhnev memperkenalkan doktrinnya sendiri.

Penyalahgunaan kekuasaan dan pergantian konsep komunisme semakin melemahkan sistem pemerintahan Uni Soviet. Puncaknya terjadi pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev, ketika dia menerapkan Glasnost dan Perestroika. Perubahan dramatis terjadi, baik dari segi politik maupun ekonomi. Karena rakyat tidak lagi sanggup menghadapi reformasi yang begitu cepat, satu per satu republik sosialis memisahkan diri. Hasilnya, Uni Soviet runtuh pada 26 Desember 1991. [BP]