Poster FBI mencari para pekerja hak sipil yang hilang yaitu Michael Schwerner, Andrew Goodman, dan James Chaney dari Kasus Mississippi Burning (kiri) dan mobil station wagon yang terbakar yang ditemukan setelah hilangnya tiga pemuda tersebut. (Sumber: Sulindo/Benedict Pietersz)

Ku Klux Klan (KKK) adalah kelompok rasis yang didirikan oleh mereka yang percaya bahwa orang kulit putih lebih baik dan ingin melihat orang kulit hitam tetap menjadi budak.

Kelompok ini didirikan pada tahun 1865 atau 1866 oleh para mantan tentara Konfederasi, yaitu Frank McCord, Richard Reed, John Lester, John Kennedy, J. Calvin Jones dan James Crowe di Pulaski, Tennessee.

Kelompok ini awalnya merupakan “klub sosial” tetapi dengan cepat berubah menjadi kelompok supremasi kulit putih yang kejam.

Mississippi Burning adalah salah satu bukti kekejaman Ku Klux Klan yang tidak akan pernah dilupakan.

Kronologi Mississippi Burning

Menurut situs resmi Biro Investigasi Federal (FBI), Ku Klux Klan di Mississippi memburu seorang warga New York berusia 24 tahun bernama Michael Schwerner.

Dia sangat aktif dalam mengorganisasi boikot lokal terhadap bisnis yang bias dan membantu pendaftaran pemilih.

Pada tanggal 16 Juni, berdasarkan informasi, segerombolan anggota Ku Klux Klan bersenjata mendatangi pertemuan gereja setempat untuk mencarinya.

Schwerner tidak ada di sana, jadi mereka membakar gereja itu dan memukuli para jemaatnya.

Ku Klux Klan gagal mencapai sasarannya, tetapi jebakan sudah dipasang: pada tanggal 20 Juni, Schwerner dan dua orang relawan lainnya—James Chaney dan Andrew Goodman—berangkat ke selatan untuk menyelidiki kebakaran tersebut.

Sore berikutnya, mereka mewawancarai beberapa saksi dan pergi menemui sesama aktivis.

Pada hari Minggu, 21 Juni pukul 5 sore, setelah berkendara ke Philadelphia, Mississippi, tiga pekerja hak-hak sipil tersebut ditangkap oleh Wakil Sheriff Neshoba County bernama Cecil Price, diduga karena ngebut.

Sekitar pukul 10.30 malam di hari yang sama, Chaney, Goodman, dan Schwerner dibebaskan dan pergi ke arah Meridian dengan mobil station wagon biru.

Berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, anggota Ku Klux Klan mengikuti mereka. Tiga pemuda itu tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Senin, 22 Juni dini hari, setelah diberitahu tentang hilangnya tiga orang itu, Departemen Kehakiman meminta keterlibatan FBI.

Beberapa jam kemudian, Jaksa Agung Robert Kennedy meminta FBI untuk memimpin kasus tersebut.

Menjelang pagi, para agen FBI mengepung area Meridian dan memulai wawancara intensif.

Selasa, 23 Juni sore hari, informasi yang diperoleh para agen FBI mengarahkan mereka ke sisa-sisa mobil station wagon yang terbakar.

Tidak ada jenazah yang ditemukan. FBI khawatir akan skenario terburuk. Mereka menamai kasus itu “MIBURN”, yang berarti Mississippi Burning.

24 Juni hingga 3 Agustus, FBI meluncurkan pencarian besar-besaran terhadap para pemuda itu—dibantu oleh Garda Nasional—melalui jalan-jalan belakang, rawa-rawa, dan cekungan.

Pada saat yang sama, FBI menekan anggota yang dikenal dan mengembangkan informan yang dapat menyusup ke dalam Ku Klux Klan.

Atas permintaan Presiden Lyndon Johnson, FBI juga membuka kantor lapangan baru di Jackson, Mississippi.

Pada waktunya, FBI telah mengembangkan analisis komprehensif tentang Ku Klux Klan setempat dan perannya dalam penghilangan paksa tersebut.

Pada 4 Agustus, berdasarkan petunjuk dari informan, FBI menggali jenazah tiga pekerja hak sipil tersebut, yang terletak 14 kaki (4,2 meter) di bawah bendungan tanah di pertanian setempat.

Kemudian tanggal 4 Desember, lebih dari selusin tersangka, termasuk Deputi Price dan bosnya Sheriff Rainey, didakwa dan ditangkap.

20 Oktober 1967, setelah bertahun-tahun berjuang di pengadilan, tujuh dari 18 terdakwa dinyatakan bersalah—termasuk Deputi Sheriff Price—tetapi tidak ada yang dinyatakan bersalah atas tuduhan pembunuhan.

Seorang konspirator utama, Edgar Ray Killen, dibebaskan setelah seorang juri tidak sanggup menghukum seorang pendeta Baptis.

Pada akhirnya, cara-cara pembunuhan oleh Ku Klux Klan menjadi bumerang.

Pembunuhan tiga pekerja hak sipil itu menggemparkan Amerika Serikat dan memberikan dorongan bagi disahkannya Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 yang bersejarah pada tanggal 2 Juli.

Dan Killen akhirnya mendapatkan balasannya; ia dihukum karena pembunuhan pada tanggal 21 Juni 2005, pada hari peringatan 41 tahun kejahatan tersebut. [BP]