Bendera Paraguay. (Foto: Officeholidays)

Paraguay, sebuah negara yang mungkin jarang muncul dalam perbincangan geopolitik global, memiliki catatan bersejarah yang tak kalah heroik dari negara-negara besar lainnya. Pada tanggal 14 dan 15 Mei 1811, Paraguay secara resmi memutus rantai penjajahan Spanyol setelah hampir tiga abad lamanya. Yang mengejutkan, Paraguay adalah negara kedua di belahan dunia baru yang meraih kemerdekaan, hanya beberapa dekade setelah Amerika Serikat.

Bagaimana mungkin sebuah provinsi kecil yang hanya memiliki satu kota besar bisa melawan dominasi kekaisaran raksasa? Jawabannya terletak pada tekad rakyatnya, para criollo, pemimpin lokal, dan rakyat biasa yang bersatu mempertahankan hak untuk menentukan nasib sendiri. Perjalanan mereka menuju kemerdekaan bukan sekadar episode sejarah, melainkan cermin dari semangat tak kenal menyerah yang masih hidup hingga kini. Berikut sejarah singkatnya yang dilansir dari laman National Today.

Dari Koloni Sunyi Menjadi Kekuatan Mandiri

Penjajahan Spanyol di wilayah Paraguay dimulai pada abad ke-16. Saat itu, Spanyol membentuk Viceroyalty of the Rio de la Plata pada tahun 1776, mencakup wilayah luas seperti Argentina, Bolivia, Uruguay, dan sebagian Brasil. Paraguay, sebagai bagian kecil dari kekuasaan tersebut, hanya memiliki satu pusat kota yang menonjol yaitu Asunción. Kota ini kemudian tumbuh menjadi jantung budaya dan politik rakyat Paraguay.

Namun, ketegangan antara masyarakat lokal dan penguasa kolonial kian membesar seiring waktu. Selain penindasan dari penjajah Spanyol, rakyat Paraguay juga menghadapi tekanan dari ambisi kekuasaan Buenos Aires yang ingin mengendalikan seluruh wilayah kekuasaan Raja Muda. Tiga kelompok utama bertarung memperebutkan pengaruh: gachupines (kelahiran Spanyol), criollo (elit lokal), dan porteños (penguasa Buenos Aires).

Titik balik datang pada awal abad ke-19. Tahun 1810, upaya Primera Junta dari Buenos Aires untuk merebut Paraguay gagal. Setahun kemudian, mereka kembali mencoba, namun kembali kalah. Kekalahan demi kekalahan ini menjadi titik balik. Dengan semangat yang membara dan dipimpin oleh Dr. José Gaspar Rodríguez de Francia, rakyat Paraguay menyusun revolusi untuk menggulingkan kekuasaan kolonial.

Pada malam 14 Mei 1811, revolusi pun pecah. Namun tidak seperti kisah-kisah heroik berdarah, pergolakan ini nyaris tanpa pertumpahan darah. Gubernur Bernardo de Velasco digulingkan dan kekuasaan Spanyol pun resmi berakhir. Paraguay menyatakan dirinya sebagai negara merdeka, sebuah langkah berani di tengah ketidakpastian geopolitik.

Sosok di Balik Kemerdekaan dan Identitas Bangsa
Dr. Francia kemudian menjadi Presiden pertama Paraguay dan memimpin hingga tahun 1840. Ia bukan hanya pemimpin politik, tapi juga arsitek identitas bangsa. Dialah yang merancang bendera Paraguay yang unik: satu-satunya bendera nasional di dunia yang memiliki dua sisi berbeda.

Sosok penting lain yang dikenang dalam perjuangan ini adalah Juan María de Lara, tokoh yang turut membantu perjuangan kemerdekaan. Sebagai bentuk penghormatan, Paraguay merayakan Hari Ibu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan setiap tahunnya.

Hingga kini, perayaan Hari Kemerdekaan Paraguay selalu disambut dengan meriah. Selama dua hari, jalan-jalan kota dipenuhi warna, musik, dan tarian. Masyarakat mengenakan pakaian tradisional yang penuh warna, topi jerami, dan menyelenggarakan berbagai pesta rakyat. Aroma barbekyu memenuhi udara, anak-anak berlarian di lapangan sepak bola, sementara musik folk mengalun di sudut-sudut kota.

Di tengah perayaan yang semarak itu, terselip semangat lama yang tak pernah padam: semangat sebuah bangsa yang tak menyerah pada nasib, yang menegaskan eksistensinya di antara kekuatan besar dunia.

Paraguay mungkin luput dari sorotan sejarah global, tetapi kisahnya mencerminkan perjuangan tentang harga diri, keberanian, dan hak untuk menentukan jalan hidup sendiri. Di tengah arus sejarah yang sering kali didominasi oleh kekuatan besar, Paraguay berdiri sebagai pengingat bahwa bahkan negara kecil pun mampu menciptakan babak besar dalam sejarah dunia. [UN]