Keberagaman budaya di Indonesia menjadi sebuah identitas, namun di era globalisasi sekarang ini budaya lokal mulai terkikis. Anak muda lebih tertarik dengan budaya asing dibandingakan dengan budayanya sendiri. Padahal jika hal ini terus dibiarkan maka lambat laun Indonesia akan kehilangan indentitanya sebagai negara dengan keberagaman budaya.
Menangapi hal ini, aktris Zee Zee Shahab yang sekarang aktif di bidang kebudayaan terutama budaya Betawi, merasa apabila remaja sebagai generasi penerus yang mewarisi kebudayaan dan tradisi dalam negeri mulai tidak berminat mempelajari dan menjaga kebudayaannya, maka peran pemerintah dan budayawan sangatlah diperlukan. Sinergitas antara pemangku kekuasaan dan pegiat budaya haruslah terjalin agar jati diri sebagai bangsa yang mempunyai keberagaman budaya tetap utuh.
”Peran serta Pemprov atau Pemerintah terus juga komunitas, seniman sendiri itu harus lebih bersinergi. Karena kalau bukan kita sendiri yang maksain (kegiatan budaya) untuk tetep di ekspos lama-lama kita akan hilang jati diri sebagai orang Indonesia,” ucap Zee Zee saat ditemui disela-sela acara peluncuran dan bedah buku ’Seni Peran dalam Teater Tradisi’ di kawasasan Pondok Kelapa Jakarta Timur, Senin (30/12).
Zee Zee sangat mendukung para seniman yang mau merevitalisasi agar kelestarian budaya tetap terjaga. Pelatihan-pelatihan kebudayaan juga menjadi hal penting mulai dari anak-anak sampai tingkat sekolah menengah atas agar tidak hanya sebagai muatan lokal di mata pelajaran Pendidikan lingkungan dan budaya Jakarta (PLBJ) terangnya.
Selain itu dirinya juga berharap agar kegiatan kebudayaan lebih sering diadakan, tidak hanya dalam acara-acara tertentu seperti ulang tahun Jakarta, tetapi sebulan sekali jika memang memungkinkan. Pemanfaatan fasilitas publik seperti gedung-gedung kesenian dan GOR untuk kegiatan kesenian juga diharapkan bisa dimaksimalkan supaya masyarakat lebih akrab dengan suasana kebudayaan.
Pemanfaatan media digital juga menjadi perhatian wanita yang sekarang tergabung dalam grup musik ’JIUNG’ yang dalam penampilannya seringkali membawakan lagu-lagu betemakan Betawi. Dirinya mengungkapkan bahwa digitalisasi kebudayaan dan pemanfaatan media sosial bisa digunakan sebagai media untuk menjaga kelestarian budaya.
”Digitalisasi juga, media sosial dilibatkan, di TikTok dibikin Live, di Instagram dibikin diskusinya tanya jawab,” kata Zee Zee.
Peran masyarakat, Budayawan dan Pemerintah menjadi kunci agar kelestarian budaya tetap terjaga. Apabila semua unsur bisa bekerja sama mendorong kegiatan kebudayaan maka generasi selanjutnya akan bisa menikmati kebudayaannya sendiri dan lebih mencintai budaya lokal dibandingkan budaya asing.
Zee Zee yang dulunya sempat tergabung dalam grup ’Lenong Bocah’ ini mengaku, pengenalan kebudayaan di keluarganya dilakukan sejak kecil dan mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. Hal ini juga dia terapkan kepada anak-anaknya meskipun dengan metode yang berbeda karena perubahan jaman.
Sewaktu dia masih anak-anak, orang tua Zee Zee yang melihat potensi anaknya yang suka tampil, langsung berinisiatif memasukannya ke sanggar. Namun untuk anaknya sendiri dia mengenalkan tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya dengan cara kontemporer dimana anaknya sering melihat orang tuanya yang terlibat langsung dalam kegiatan kebudayaan.
”Aku lumayan rutin dalam hal berkesenian, sekarang juga lagi kuliah ngambilnya Seni Betawi jadi anak-anak pun melihat aktifnya aku seperti apa,”
”Aku sekarang terlibat di band Jiung, jadi mulai di cekokin lah dengan lagu-lagunya Bang Ben, pertunjukan Lenong, siapa saja Pahlawan dari Betawi, disisipin tapi dengan caranya anak-anak supaya mereka ngga bosen,” pungkasnya. [IQT]