Koran Sulindo –Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato menyebut penyelenggaraan Deklarasi Kampanye Damai 2019 berjalan lancar dan tertib.
Peryataan itu disampaikan Airlangga menanggapi aksi walkout yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Airlangga, atribut partai politik saat pelaksanaan karnaval deklarasi damai yang digelar di Lapangan Silang Monas merupakan bentuk spontanitas masyarakat.
“Sepanjang perjalanan tentunya masyarakat namanya spontanitas,” kata Airlangga, Minggu (23/9) yang hadir mendampingi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Seperti diketahui, dalam Deklarasi Kampanye Damai SBY tiba-tiba saja meninggalkan acara didampingi kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Eddy Baskoro Yudhoyono lima menit setelah pembukaan.
SBY menganggap dalam acara yang digelar KPU itu dirinya merasa diberlakukan tidak adil.
“Baru kira-kira lima menit tadi ikut karnval itu, beliau turun dan walkout meninggalkan barisan karena melihat banyak sekali aturan main yang tak disepakati awalnya,” kata Ketua bidang advokasi hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean menerangkan alasan mengapa SBY meninggalkan acara.
Menurut Hinca, karena aturan tidak ditegakkan, SBY yang kebetulan bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memilih meninggalkan acara. Lagi pula ada atribut partai pendukung pro-Jokowi yang diprotes SBY. “Tadi diteriaki dari sebelah kanan oleh Projo,” kata Hinca.
Menjadi masalah, karena walk out otomatis Partai Demokrat tak ikut menandatangani kesepakatan deklarasi damai.
“Belum kami masuk di situ, acara udah selesai, sehingga deklarasi pun kami tak bisa naik. Kami tak bisa tanda tangan,” kata Hinca.
“Kami merasa KPU tidak tegas kali ini dan kami protes keras. Namun demikian semangat dan cita-cita kita untuk membuat pemilu damai demokrat tetap ada di posisi itu,” kata Hinca.
Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno yang bersama-sama SBY dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam mobil golf bercerita ada gerakan massa yang membangun posko di sana.
“Ada gerakan massa yang membangun posko di sana dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi golf car kami ya,” kata Eddy.
Tudingan relawan Pro-Jokowi (Projo) sebagai biang keladi aksi walkout SBY ditolak Ketua Projo Budi Arie. Ia membantah ada provokasi dari relawannya.
“Nggak ada, jangan lebay lah. Nggak ada provokasi, ini kan kampanye damai,” kata dia.
Sementara itu calon wakil presiden dari kubu Indonesia Adil Makmur Sandiaga Uno mengaku paham dengan apa yang menimpa SBY.
“Saya sendiri nggak heran, kita juga digitukan. Tadi kami senyum saja dan memang ada euforia dari pendukung tadi kita di-yel-yel seperti itu. Tapi kami senyum saja. Terus dia minta foto juga sama saya sama Pak Prabowo,” kata Sandi.
Namun, menindaklanjut insiden itu Sandiaga meminta KPU tegas menegakkan aturan dan meminta momen tersebut menjadi pelajaran bagi KPU untuk lebih tegas.
KPU menurutnya harus memperbaiki aturan dan kesepakatan agar tidak dilanggara. “Kita perlu kampanye yang damai, jujur dan adil,” kata dia. [TGU]