Koran Sulindo – Untuk mendukung program kerja sama internasional Jalur Sutra dan Sabuk Maritim Baru (One Belt, One Road, disingkat OBOR), Pusat Inovasi ASEAN-Cina akan didirikan di Bali. “Tadinya mau didirikan di Singapura atau Malaysia. Tapi, saya meminta didirikan di Bali,” kata Duta Besar RI untuk Cina, Soegeng Rahardjo, di Beijing, Jumat (2/6), sebagaimana dikutip Antara.
Soegeng mengungkapkan, dirinya berjuangan agar lembaga tersebut didirikan di Bali karena sesuai dengan spirit Presiden Cina Xi Jinping, yang menyampaikan konsep “One Road” dalam pidatonya di depan anggota DPR-RI di Senayan, Jakarta, pada tahun 2013. Sebelumnya, Xi juga menyampaikan gagasannya mengenai “One Belt” di Astana, Kazakhstan, pada tahun yang sama.
“ASEAN-Cina setuju sehingga diharapkan tahun ini lembaga tersebut sudah berdiri di Bali,” ungkap pria yang juga merangkap Duta Besar RI untuk Mongolia tersebut.
Bali menjadi pilihan karena sudah sangat masyhur di dunia internasional sebagai destinasi wisata populer. “Kalaupun nanti harus mendatangkan pengamat atau pakar dari Harvard University, Amerika Serikat, pasti mereka mau karena tempatnya di Bali,” kata Soegeng lagi. Realisasi berdirinya lembaga tersebut, tambahnya, akan dilakukan ASEAN-China bersama dengan Yayasan Kura-Kura yang berkantor di Bali.
Dijelaskan Soegeng, “One Belt, One Road” merupakan konsep konektivitas di kawasan sehingga membutuhkan lembaga inovasi untuk mewujudkannya. Indonesia dianggap penting oleh Cina untuk bersama-sama membangun infrastruktur melalui konsep tersebut, apalagi Indonesia adalah salah satu negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. [RAF]