Di tahun 2023, tentara Ukraina pernah menembak jatuh Mugin-5, pesawat nirawak (UAV) komersial yang dibuat oleh produsen China yang berpusat di kota pelabuhan Xiamen, di pantai timur China. (Sumber: CNN)

Jakarta – Kementerian luar negeri Ukraina memanggil duta besar Beijing Ma Shengkun atas tuduhan bahwa ada warga negara China yang bekerja di lokasi produksi pesawat nirawak di Rusia.

Ukraina juga memanggil dubes Beijing untuk membahas adanya warga negara China yang bertempur untuk Angkatan Bersenjata Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan orang-orang tersebut mungkin menggunakan teknologi China yang telah dicuri oleh Rusia.

“Saya meminta Dinas Keamanan Ukraina untuk mentransfer informasi yang lebih luas ke pihak China mengenai warga negara China yang bekerja di pabrik pesawat nirawak tersebut,” kata Zelenskyy pada Selasa (22/04/2025), dikutip dari The Guardian.

“Kami percaya bahwa mungkin saja Rusia mencuri—membuat perjanjian dengan warga negara China di luar perjanjian dengan pimpinan China—mencuri teknologi ini.”

Wakil menteri luar negeri Ukraina Yevhen Perebyinis menekankan bahwa partisipasi warga negara China di pihak Rusia dalam perang dengan Ukraina, serta keterlibatan perusahaan-perusahaan China dalam pembuatan produk militer di Rusia, merupakan masalah serius dan bertentangan dengan semangat kemitraan antara Ukraina dan China.

Perebyinis “menyerukan pihak China agar mengambil tindakan untuk menghentikan dukungan terhadap Rusia dalam agresinya ke Ukraina, yang ketidakhadirannya telah berulang kali dinyatakan oleh Beijing”.

Beijing belum menanggapi klaim terbaru tersebut. Zelenskyy mengatakan pada Kamis minggu lalu bahwa intelijen Ukraina menunjukkan China memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri.

Intelijen Ukraina juga mengatakan perwakilan China terlibat dalam produksi senjata di wilayah Rusia. China menepis pernyataan-pernyataan ini sebagai hal yang tidak berdasar. [BP]