Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo/tni.mil.id

Koran Sulindo – Menyikapi rencana sebagian golongan masyarakat muslim yang akan  melakukan demonstrasi besar-besaran pada 4 November, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan antisipasi. TNI menyatakan kekhawatiran beberapa pihak TNI akan memihak adalah tidak benar.

“TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, ras dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, mempersatukan suku, agama dan ras dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pada acara silaturahmi BPP OI dengan TNI di GOR Heroik, Grup-1 Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10).

Panglima TNI menyatakan TNI tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta selalu membela ideologi negara.

“TNI akan mengerahkan apapun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga kebhinekaan,” katanya.

Menurut Gatot, Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi TNI telah memberikan amanat kepada TNI agar memegang teguh jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Juga memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.

Presiden juga memerintahkan TNI terus menjaga Kebhinneka Tunggal Ika-an, agar Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.

“Sebagai alat negara, TNI tidak mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi SARA, TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Panglima TNI.

Jenderal Gatot Nurmantyo menekankan kepada seluruh prajurit TNI agar selalu bersama rakyat untuk tidak ragu dalam menegakkan persatuan NKRI.

“Tegakkan kesatuan Komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” katanya.

Panglima TNI mengingatkan Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum dan menghimbau masyarakat untuk selalu berpikir cerdas dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.

“Kita adalah negara hukum, kita adalah negara berdasarkan Pancasila, siapapun yang bersalah serahkan kepada aparat hukum, Kepolisian Republik Indonesia, jangan semau-maunya bertindak sendiri, karena ada proses hukumnya,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, TNI selalu siap untuk mengantisipasi segala upaya dan kegiatan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan NKRI.

“Saya sampaikan bahwa, TNI all out dan siap mengerahkan kekuatan, termasuk saya, TNI siap setiap saat selama 24 jam. TNI siap BKO kan pasukan kepada Polri, kita berada di belakang dan Polri didepan,” kata Panglima.

Turut hadir dalam acara tersebut Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, dan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. (HNZ/DAS)