Presiden Prabowo & Emmanuel Macron. (Dok. Kemenhan)

Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025. Lawatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara, terutama di bidang pertahanan, pendidikan, ekonomi, serta budaya.

Dalam sambutannya, Macron menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis dan sahabat penting bagi Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Karena itu, kunjungannya kali ini diarahkan untuk memperkuat kemitraan komprehensif yang telah terjalin sejak lama.

Fokus Kerja Sama Pertahanan

Salah satu agenda utama dalam kunjungan ini adalah penguatan kerja sama pertahanan. Kedua negara sepakat untuk menandatangani Letter of Intent (LoI) yang membuka jalan bagi pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis, termasuk pesawat tempur dan kapal selam.

Penandatanganan dilakukan oleh para menteri terkait dari Indonesia dan Prancis, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang kedua negara dalam memperkuat kapabilitas pertahanan nasional dan kerja sama industri pertahanan.

Tak hanya itu, Macron juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Di sana, ia meninjau laboratorium bahasa Prancis dan berdialog dengan para taruna. Kunjungan ini menjadi simbol penguatan kerja sama pendidikan militer antar kedua negara, serta dorongan untuk memperluas akses pembelajaran bahasa Prancis di lingkungan militer Indonesia.

Pertemuan Bilateral dan Kesepakatan Strategis

Pada hari pertama kunjungannya, Macron disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. Keduanya menggelar pertemuan bilateral yang dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama di hadapan media.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang melibatkan kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, pendidikan, hingga perubahan iklim. Macron dan Prabowo sepakat bahwa hubungan Indonesia dan Prancis perlu ditingkatkan melalui kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

Diplomasi Budaya di Borobudur

Sebagai bagian dari agenda diplomasi budaya, Presiden Macron juga dijadwalkan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang. Didampingi Presiden Prabowo, kunjungan ini menjadi simbol penghormatan terhadap warisan budaya dunia sekaligus upaya untuk mempererat kerja sama di sektor pariwisata dan kebudayaan.

Pemerintah Indonesia bahkan menyiapkan akses khusus agar Macron dapat mencapai puncak candi dengan nyaman. Kehadiran Presiden Prancis di salah satu situs warisan dunia UNESCO ini menunjukkan perhatian besar terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya Indonesia.

Peluang Kerja Sama di Berbagai Sektor

Selain sektor pertahanan dan budaya, kunjungan Macron ke Indonesia juga membuka peluang kerja sama di sektor pendidikan dan ekonomi. Kedua negara berkomitmen untuk memperluas kolaborasi dalam program pertukaran pelajar, riset bersama, serta peningkatan investasi dan perdagangan.

Sebagai mitra strategis, Prancis memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia, sekaligus memperkuat kehadiran negara-negara Eropa di kawasan Asia Tenggara.

Selama tiga hari berada di Indonesia, Presiden Macron menjalani sejumlah agenda padat yang mencerminkan kedekatan hubungan kedua negara. Agenda dimulai dengan pertemuan bilateral di Istana Negara, penandatanganan LoI pertahanan, kunjungan ke Akademi Militer, hingga wisata diplomatik ke Candi Borobudur.

Setiap agenda yang dijalani Macron tak hanya bersifat simbolis, tetapi memiliki bobot strategis dalam memperkuat hubungan jangka panjang Indonesia–Prancis.

Kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ini menjadi tonggak penting dalam hubungan Indonesia–Prancis. Dengan komitmen kerja sama yang menyentuh berbagai sektor, kedua negara menunjukkan bahwa kemitraan strategis tak sekadar jargon, melainkan hadir dalam bentuk kerja nyata dan berkelanjutan. [UN]