Koran Sulindo –Menyusul penemuan jenazah Hari Darmawan di Sungai Ciliwung polisi segera menggelar olah kejadian perkara untuk mencari dan melengkapi bukti-bukti lain di vila pribadinya di Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor.
Hari Darmawan yang merupakan pendiri jaringan Matahari Department Store itu dilaporkan hilang sejak Jumat malam setelah menginap di vilanya yang berlokasi dekat dengan aliran Sungai Ciliwung.
Jenazahnya ditemukan tak jauh dari vilanya pada hari Sabtu (10/3) dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Di sekujur tubuhnya ditemukan banyak luka memar akibat benturan. Meski demikian, polisi belum menyimpulkan penyebab pasti kematian Hari.
“Ciri-ciri fisik korban ini hanya ada luka di wajah korban. Yang jelas kita kepolisian sudah melakukan langkah-langkah sesuai dengan SOP yang ada,” kata Kompol Iyos Taojiri, Kapolsek Cisarua.
“Dari hasil olah TKP tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik. Cuma luka sobek di kening diduga terbentur batu saat terbawa arus.”
Keluarga korban menduga Hari kehilangan keseimbangan saat ingin melihat derasnya air Ciliwung yang meluap Jumat kemarin.
“Saat melihat Sungai Ciliwung itu sepertinya Beliau terpeleset dan jatuh ke Kali Ciliwung yang deras,” kata Ilham Fadjriansyah Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari yang merangkap sebagai juru bicara keluarga Hari Darmawan.
Hari datang ke salah satu vilanya tersebut ditemani seorang sopir ketika Kawasan Puncak sedang hujan deras dan Sungai Ciliwung sedang meluap. Diduga, saat mendekat untuk melihat Sungai Ciliwung, Hari kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke sungai.
“Itu masih dugaan sementara, diduga beliau kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh ke dungai Ciliwung yang saat itu arusnya sedang deras,” kata Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari, Ilham Fadjriansyah.
Meski pencarian segera dilakukan dengan menyisir bantaran Sungai Ciliwung, Hari tetap tidak ditemukan hingga pukul 02.00 WIB. Pencarian dilanjutkan pagi harinya dengan bantuan tim gabungan dari Tagana dari titik awak yang diduga tempat Hari tercebur. Tubuh Hari ditemukan tersangkut dalam posisi tengkurap berjarak sekitar 1 km dari vilanya.
Lahir di Makassar 27 Mei 1940, Hari memulai jaringan ritelnya dari toko serba ada mertuanya di Kawasan Pasar Baru Jakarta. Di bawah pengelolaannya, toko tersebut akhirnya berkembang pesat dan membeli Toko De Zon dan mengganti namanya menjadi Matahari.
Di Pasar Baru juga Hari pertama kali membuka gerainya pada tanggal 24 Oktober 1958 dengan menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi. Hingga memasuki era 80-an, Matahari sukses membuka cabang-cabangnya hampir semua kota besar di Indonesia.
Saat ini Matahari Department Store dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Lippo Group. Tercatat per kuartal pertama tahun 2017, Matahari Department Store mempunyai 151 gerai di lebih dari 60 kota di Indonesia.[TGU]