Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Dibuat dari tanaman Camellia sinensis, teh hadir dalam berbagai jenis dan menawarkan beragam manfaat kesehatan yang menakjubkan. Dikenal sebagai minuman yang menyegarkan sekaligus menenangkan, teh mengandung kafein dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Minuman ini dipercaya telah ada sejak lama, catatan sejarah menyebut, teh pertama kali ditemukan di China oleh Kaisar Shen Nong, bapak pertanian dan kedokteran, pada tahun 2373 Sebelum Masehi.
Suatu waktu, Shen Nong berkeliling mencari tanaman obat baru. Saat merasa tak enak badan, Shen Nong memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon.
Dia pun merebus air untuk melepas dahaga. Beberapa helai daun jatuh ke dalam minumannya. Alih-alih membuang daun yang jatuh, Shen Nong tetap meminumnya. Tak lama, Shen Nong merasa badannya membaik setelah minum air dengan daun yang punya rasa sedikit pahit, tapi kaya nutrisi tersebut. Sejak saat itu, Shen Nong memperkenalkan minuman yang diseduh dengan daun tersebut. Minuman itu jadi minuman khusus untuk Istana Kekaisaran. Dikutip dari Alimentarium, minuman inilah yang disebut sebagai asal mula teh.
Dari kekaisaran, teh semakin dikenal luas masyarakat. Beberapa abad kemudian, minum teh dilengkapi dengan berbagai ritual. Kedai teh pun mulai menjamur.
Pada abad ke-7, teh diekspor ke China dan Korea. Pada abad ke-12, teh menjadi kebiasaan di Jepang. Orang China yang bepergian ikut membawa teh bersama mereka ke banyak negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Ragam Jenis Teh Berdasarkan Proses Pengolahan
Tanaman teh menghasilkan empat jenis utama teh yang berbeda, tergantung dari proses pengolahan setelah pemetikan. Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat berikut jenis-jenis teh berdasarkan pengolahannya:
1. Teh Hitam (Black Tea)
Teh ini mengalami proses fermentasi penuh, yang memberikan warna gelap dan aroma kuat. Teh hitam juga dikenal sebagai teh merah di beberapa negara Asia, dan merupakan salah satu jenis teh paling banyak dikonsumsi di dunia.
2. Teh Oolong (Oolong Tea)
Diproses dengan fermentasi setengah, teh oolong memiliki rasa yang berada di antara teh hijau dan teh hitam. Populer di Cina dan India, teh ini sering dijadikan pilihan oleh para penikmat teh karena rasanya yang khas dan aromanya yang harum.
3. Teh Hijau (Green Tea)
Tidak mengalami proses fermentasi, teh hijau diproses langsung setelah dipetik. Teh ini dikenal luas karena khasiatnya dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama dalam menurunkan risiko kanker. Teh hijau banyak dikonsumsi di Cina dan Jepang.
4. Teh Putih (White Tea)
Teh yang paling sedikit mengalami pengolahan dan tidak melalui proses oksidasi. Daunnya dipetik saat masih muda dan dilindungi dari sinar matahari agar tidak menghasilkan klorofil. Produksi yang terbatas membuat harga teh putih relatif lebih mahal.
Kandungan Teh yang Berkhasiat
Daun teh mengandung berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Salah satu senyawa utama yang paling menonjol adalah polifenol, khususnya katekin. Katekin merupakan antioksidan yang sangat kuat, bahkan lebih efektif dibandingkan vitamin E, vitamin C, dan β-karoten dalam menangkal radikal bebas. Di dalam tubuh, katekin bekerja membantu enzim superoxide dismutase (SOD) untuk menetralisir molekul-molekul berbahaya yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Selain polifenol, teh juga mengandung kafein dalam kadar yang lebih rendah dibandingkan kopi. Kafein ini bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu proses pembuangan cairan berlebih melalui urin. Tak hanya itu, teh juga kaya akan mineral penting seperti fluorida yang dikenal baik untuk kesehatan gigi karena mampu memperkuat enamel dan mencegah gigi berlubang. Senyawa alkaloid yang juga terdapat dalam teh turut mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh secara menyeluruh.
Manfaat Teh bagi Kesehatan
Teh tidak hanya nikmat dikonsumsi, tetapi juga memiliki berbagai khasiat yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuannya dalam melawan radikal bebas. Kandungan antioksidan dalam teh bekerja untuk mencegah kerusakan sel akibat oksidasi, memperlambat proses penuaan, serta menurunkan risiko penyakit degeneratif.
Konsumsi teh secara rutin juga dapat membantu dalam proses penurunan berat badan. Kandungan senyawa dalam teh diketahui dapat menghambat penyerapan lemak dan meningkatkan pembakaran kalori, terutama saat dikombinasikan dengan aktivitas fisik. Selain itu, teh hitam yang dikonsumsi secara teratur dipercaya mampu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko terkena kanker kulit.
Dalam hal kesehatan otak, teh hijau memiliki peran penting dalam menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Polifenol yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai pelindung sel otak terhadap stres oksidatif, sehingga mendukung fungsi kognitif dalam jangka panjang. Tidak hanya itu, teh juga bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita atau individu yang berisiko terkena diabetes tipe-2, dengan cara membantu menstabilkan kadar glukosa setelah makan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam tanpa tambahan gula dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida dalam darah. Manfaat ini turut mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan, karena senyawa katekin dalam teh mampu mengurangi peradangan dan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, sehingga tekanan darah tetap stabil.
Tak hanya untuk organ dalam, teh pun berperan dalam menjaga kesehatan gigi. Kandungan fluorida dan sifat antibakterinya membantu mencegah pembentukan plak dan memperlambat proses kerusakan gigi. Beberapa jenis teh, terutama yang tidak mengandung kafein, juga memiliki efek menenangkan yang dapat meningkatkan kualitas tidur, khususnya bagi mereka yang mengalami gangguan tidur ringan.
Di samping itu, kafein dalam teh juga diketahui mampu merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan mental, dan mempercepat proses metabolisme tubuh. Dengan semua kandungan dan manfaatnya, teh memang layak disebut sebagai minuman kesehatan alami yang bisa dinikmati setiap hari. [UN]