Ilustrasi/Akun Facebook Presiden Joko Widodo-@Jokowi

Koran Sulindo – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019 April nanti mengungguli Prabowo-Sandiaga dengan selisih sekitar 20 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 56,8-63,2%, sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 36,9-43,2%

Pilpres dilangsungkan pada 17 April nanti, sekitar 14 hari ke lagi.

“Saat ini pasangan Jokowi-Ma’ruf masih unggul telak dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. LSI telah memperhitungkan angka elektabilitas masing-masing capres dengan margin of error survei dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional. Kalkulasi ini dilakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Diperlukan proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Hasil survei selengkapnya bisa diakses lewat akun Facebook Denny JA World.

“Jokowi potensial terpilih dalam Pilpres 2019 dengan kemenangan selisih dua digit. Keunggulan Jokowi-Maruf hampir merata di semua kantong pemilih,” kata Ardian.

Hasil survei menyatakan antara lain Jokowi unggul di kantong pemilih laki-laki dan perempuan. Jokowi juga unggul di pemilih muslim serta pemilih minoritas.

Prabowo hanya unggul di segmen usia di bawah 19 tahun, sedangkan Jokowi unggul di segmen usia lainnya. Jokowi unggul di segmen pendidikan menengah ke bawah, sedangkan Prabowo unggul di segmen pendidikan menengah ke atas.

Keunggulan pasangan Jokowi – Ma’ruf juga terlihat dari segmen gender. Perolehan suara Jokowi – Ma’ruf dari pemilih jenis kelamin laki-laki berada di kisaran 58,8 hingga 65,2 persen. Sementara Prabowo-Sandiaga yang sebesar 38,8 hingga 45,2 persen. Bahkan di pemilih perempuan keunggulan Jokowi-Ma’ruf lebih besar dibandingkan segmen pemilih laki-laki. Di pemilih perempuan, dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf berada pada range 58,8 hingga 65,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 34,8 hingga 41,2 persen.

Tren Elektabilitas Prabowo Naik

Survei juga menemukan elektabilitas Prabowo-Sandi terus mengalami trend peningkatan. Sementara Jokowi-Ma’ruf sedikit turun, namun dengan Pilpres tinggal hitungan hari, hasilnya sudah bisa diramalkan.

Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf pada Agustus hingga September 2018 berada di kisaran angka 52 hingga 53 persen. Elektabilitas paslon nomor urut 01 itu sempat naik pada Oktober 2018 mencapai 57,7 persen. Namun kembali turun di kisaran 53 sampai 54 persen sepanjang November hingga Januari 2019. Pada Februari elektabilitas calon petahana itu kembali naik 58,7 persen hingga turun di rentang angka 56,8 hingga 63,2 persen pada Maret 2019.

Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi cenderung naik. Sejak Agustus hingga Desember 2018, elektabilitas paslon nomor urut 02 itu berada di kisaran 29,5 hingga 31,2 persen. Elektabilitas Prabowo-Sandi sempat stagnan pada Januari hingga Februari 2019 di angka 30,9 persen. Namun elektabilitas kubu penantang ini naik pada bulan Maret dengan rentang 36,8 hingga 43,2 persen.

LSI Denny JA menyatakan tingginya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf disebabkan 5 faktor utama. Salah satunya kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebagai capres petahana.

Dari hasil survei, 69,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi. Sementara hanya 25,6 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Kepuasan terhadap kinerja itu diukur dari sejumlah program yang dianggap berhasil yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, pembangunan infrastruktur, dan beras sejahtera.

“Program ini dikenal responden rata-rata di atas 70 persen dan disukai di atas 60 persen,” kata Ardi.

Tingginya elektabilitas Jokowi juga didukung kepribadian Jokowi yang lebih disukai dibandingkan Prabowo. Jokowi dianggap lebih jujur, pintar, nasionalis, dan agamis dibandingkan Prabowo.

Survei ini berlangsung pada 18-26 Maret 2019, diikuti 1.200 responden, dan dilakukan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error-nya 2,8%.

Selain survei, LSI Denny JA melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisis survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. [DAS]