Ilustrasi/YMA

Koran Sulindo – Polisi menyatakan sindikat narkoba memanfaatkan kelengahan polisi yang melakukan pengamanan pada arus mudik lebaran. Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskim Polri menyatakan belajar dari pengalaman dari tahun ke tahun.

“2015 saat saya di Polda Metro Jaya saat semua anggota Polri dan TNI  melakukan pengamanan Lebaran, saya tetap memerintahkan anggota saya melakukan mapping, lidik target operasi (TO) yang bergerak. Akhirnya kita dapat waktu itu 400 kilogram sabu,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskim, Brigjen Eko Daniyanto, di Jakarta, Minggu (10/6/2018).

Tahun ini, Direktorat Narkoba menyita 99 kg sabu dari 4 lokasi di Batam dan Aceh, dengan 9 tersangka yang merupakan kurir narkoba jaringan Malaysia – Batam – Aceh.

Eko mengatakan pihaknya dibantu Polda Aceh dan Bea Cukai melaksanakan Operasi Laut dengan sandi “Tabuh Bedug ke-2”.

Selama 10 hari di lapangan baik di darat dan laut sejak Rabu (30/5/2018), tim berhasil menangkap 3 tersangka dengan barang bukti sabu sebanyak 8 kg.

Dari hasil pengembangan, diketahui sindikat kelompok Aceh akan membawa sabu dari Penang, Malaysia. Anggota gabungan berhasil mengamankan 3 orang tersangka di Perairan Idi Rayeek, Aceh Timur, yang membawa 11 kg sabu menggunakan kapal boat pada Minggu (3/6/2018), pukul 16.00 WIB.

Hasil pengembangan, di lokasi ketiga pada 4 Juni, 1 tersangka diamankan dengan barang bukti 30 kg sabu dan 20.000 pil Happy Five di Aceh Timur. Kemudian di lokasi terakhir pada 8 Juni, tim kembali mengamankan barang bukti 50 kg  di perairan Aceh Timur. Sebanyak 2 orang tersangka diamankan.

Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya itu mengatakan 9 tersangka yang ditangkap merencanakan membawa barang haram tersebut dari Aceh melalui jalur darat yakni Medan, Jambi, Palembang dan bermuara di Jakarta.

“Saya perintahkan Direktur di Polda Medan, Jambi dan Lampung melakukan razia termasuk mobil pribadi dan truk,” ucapnya.

Direktorat Narkoba terus mengembangkan penyidikan untuk menangkap pengendali dan pemodal barang haram.

“Kita akan kembangkan mencari siapa pengendali dan pemodal sabu ini,” kata Eko. [YMA]