Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/pdiperjuangan.id

Koran Sulindo – Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan seluruh jajaran PDI Perjuangan satu komando untuk membela kehormatan dan martabat Ketua Umum dan Partai.

“Dalam kapasitas Ibu Megawati sebagai Ketua Umum dan Presiden Kelima RI maka sangat wajar Beliau memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang muncul saat ini,” kata Hasto, melalui siaran pers tertulis.

Menurut Hasto, keseluruhan pidato Megawati dipersiapkan melalui perenungan yang mendalam, kontemplasi dengan rasa cinta kepada bangsa dan negara, dan disampaikan dengan lantang untuk bangsa dan negara Indonesia. Pidato tersebut juga diucapkan dengan komitmen kuat untuk menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan kebhinekaan Indonesia.

“Sekiranya Bapak Rizieq Shihab (mohon maaf kami tidak menyebut Beliau Habib berdasarkan apa yang saya baca dari pendapat KH Said Aqil Siradj), memang akan berhadapan dengan Ibu Ketua Umum Partai, maka sebagai Sekjen Partai saya tegaskan bahwa kami siap berhadapan dengan Pak Rizieq. Lebih-lebih, Pak Rizieq selama ini telah mengobarkan rasa kebencian dan memecah belah bangsa,” katanya.

Hasto meminta jika tidak puas, Rizieq bisa menyampaikan melalui jalur hukum, dan PDIP akan menyiapkan pembela hukum terbaik.

“Bagi kami komitmen terhadap pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa ditawar-tawar. Demikian halnya, bagi yang akan merongrong kewibawaan Bapak Presiden Jokowi dan Pak Wapres Jusuf Kalla, PDI Perjuangan akan membela pemerintahan yang sah dan konstitusional tersebut dari berbagai bentuk ancaman, termasuk tindakan makar,” kata Hasto.

Hasto juga menyerukan seluruh anggota, kader dan simpatisan Partai tetap menjaga suasana tenang, taat hukum, dan jangan melakukan tindakan kekerasan, sambil menunggu perintah lebih lanjut dari Ketua Umum.

Seluruh jajaran Partai dimintanya melakukan “Senam Politik” dan terus memerjuangkan politik yang membangun peradaban; politik yang membumikan Pancasila dan politik yang berkebudayaan, disertai keberpihakan terhadap rakyat yang mencintai hidup rukun dan damai.

PDI Perjuangan percaya saat ini merupakan momentum yang tepat bagi silent majority untuk bangkit dan menggalang kekuatan.

“Jangan biarkan negeri yang damai ini diinjak-injak oleh mereka yang bermaksud memecah belah bangsa. Kita kobarkan semangat Satyam Eva Jayate bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang,” kata Sekjen PDIP.

Menurut PDIP, yang dilakukan FPI dengan membubarkan aksi kemanusiaan berupa pengobatan gratis merupakan tindakan yang telah melampaui batas dan tidak bisa diterima.

PDIP mendesak aparat penegak hukum bertindak cepat pada kasus tersebut.

“Ada batas kesabaran dari kami, dan pesan yang ingin saya sampaikan ke Bapak Rizieq adalah kami tidak takut. Kami siap berhadapan jika mereka terus bertindak main hakim sendiri,” kata Hasto. [DAS]