Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menanggapi permintaan Presiden Prabowo terkait penghapusan alih daya atau Outsourcing yang disampaikan dalam pidato Presiden saat menhadiri peringatan May Day Kamis kemarin di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Yassierli menilai usulan Presiden tersebut perlu dikaji terlebih dahulu mengingat banyak tahapan yang harus dipikirkan dan dibuatkan rekomendasinya untuk kemudian diserahkan kepada Presiden.
” Pak Presiden menyampaikan dihapuskan secepat-cepatnya tapi juga realistis, itu yang nanti kita akan minta, kita susun dulu rekomendasinya seperti apa, tentu nanti kita akan laporkan ke Pak Presiden,” kata Yassierli di gedung Komnas HAM Jakarta, Jum’at (02/5/2025).
Yassierli mengapresiasi apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dimana Presiden memiliki kepedulian kepada kaum buruh meskipun untuk mewujudkan keinginannya harus melalui proses pengkajian terlebih dahulu agar penerapannya tidak keliru dan menjadi polemik.
Menaker sendiri belum bisa memastikan tahapan seperti apa karena memerlukan pengkajian mendalam.
”Satu sisi itu sudah menjadi sebuah bentuk kepedulian Pak Presiden ini ya, concern terhadap kepedulian kepada buruh dan beliau realistisnya tadi yang kemudian kita harus buat tahapannya lah seperti apa nanti saya belum tahu nanti ini harus kita kaji,” Ungkapnya.
Dalam proses pengkajian, Menaker juga menegaskan pihaknya akan menggandeng pengusaha untuk ikut berpartisipasi menyusun undang-undang ketenagakerjaan yang baru.
”Jadi tentu kita akan berangkat dari regulasi tadi ada harapan Presiden, regulasi tentu nanti prosesnya juga harus menghimpun participation ya dan itu juga nanti jadi bagian dari Undang-undang ketenagakerjaan yang baru, sabar aja,” Pungkasnya.
Sebelumnya, dalam pidato yang disampaikan Presiden Prabowo saat mengikuti peringatan May Day di Monas, beliau menyampaikan akan menghapus outsourcing meskipun tidak dalam waktu dekat namun dirinya berujar secepat-cepatnya akan menghapus sistem ini.
”Saya akan meminta dewan Kesejahteraan Nasional mempelajari bagaimana caranya kita kalau bisa, tidak segera, tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing,” Tegas Prabowo, Kamis (01/05/2025) kemarin. [IQT]