Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasan Rusia.
Hal itu ia ungkapkan dalam pertemuan dengan anggota pemerintah Rusia pada Kamis (22/05/2025), sehari setelah kunjungan kerjanya ke Kursk.
“Seperti yang saya katakan, keputusan telah diambil untuk membuat zona keamanan penyangga di sepanjang perbatasan Rusia,” tegasnya, dikutip dari situs resmi Kremlin.
“Angkatan Bersenjata kami sedang mengerjakannya sekarang. Mereka juga secara efektif menekan titik tembak musuh.”
Zona keamanan penyangga tersebut mungkin akan dapat mendukung kebutuhan penduduk di Kursk dan wilayah perbatasan lainnya yang dekat dengan garis pertempuran, seperti Belgorod dan Bryansk.
Putin memprioritaskan pemulihan infrastruktur perumahan, sosial dan transportasi, pembayaran kompensasi atas harta benda yang hilang, dan dukungan bagi orang-orang terlantar yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan sekarang tinggal di pusat akomodasi sementara.
Pada bulan Maret lalu, saat berkunjung ke Kursk, ia telah mengemukakan kemungkinan menciptakan zona penyangga.
Apa Itu Zona Penyangga?
Zona penyangga adalah wilayah yang ditetapkan untuk memisahkan pihak-pihak yang berkonflik dan mengurangi kemungkinan terjadinya konfrontasi militer.
Jenis umum zona penyangga adalah zona demiliterisasi, zona perbatasan, dan zona pembatasan tertentu serta sabuk hijau (lahan hijau untuk satwa liar).
Menurut Tinjauan Hukum Universitas Chicago, nilai strategis zona penyangga biasanya dianggap sebagai nilai pertahanan, mencegah konflik menyebar ke wilayah tetangga.
Konvensi Jenewa mendefinisikan zona penyangga “memiliki tujuan kemanusiaan dan bukan tujuan politik; zona tersebut secara khusus dimaksudkan untuk melindungi penduduk yang tinggal di sana dari serangan.”
Zona penyangga juga dapat menjalankan fungsi kemanusiaan, menutup wilayah perang untuk menyediakan tempat berlindung bagi para pengungsi dan saluran bagi bantuan untuk menjangkau warga sipil yang terkepung.
Secara teoritis, zona penyangga dapat dianggap sebagai pagar yang sangat baik. Akan tetapi dalam praktiknya, zona penyangga tidak selalu berhasil mencapai tujuannya.
Demiliterisasi Rhineland setelah Perang Dunia 1, demiliterisasi Paralel Ketujuh Belas Vietnam setelah Perang Indochina Pertama, demiliterisasi wilayah El Caguán di Kolombia, dan demiliterisasi perbatasan Kosovo setelah Operasi Pasukan Sekutu adalah contoh kegagalan zona penyangga dalam mencegah konflik di masa mendatang.
Zona penyangga juga tidak selalu diilhami oleh tujuan-tujuan mulia karena dapat digunakan secara bergantian sebagai dalih untuk memperluas lingkup pengaruh atau mengejar tujuan-tujuan kebijakan luar negeri tertentu. [BP]