Pendiri WikiLeaks Julian Assange [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Sejak kepolisian London menangkap pendiri WikiLeaks, Julian Assange, pihak kuasa hukumnya sulit untuk bertemu. Assange disebut tidak bisa dikunjungi yang saat ini ditahan di Belmarsh Prison selama dua pekan.

“Itu keterlaluan dan tampaknya menghukum agar membuat Assange terisolasi,” kata Christine Assange, ibu Julian Assange lewat akun twitternya seperti dikutip teleSUR.

Dikatakan Christine, hukuman isolasi itu hanya membuat kondisi Assange semakin memburuk sejak ditarik keluar dari Kedutaan Besar Ekuador di Inggris. Komunikasi dan informasi terhadap Assange terputus. Kemudian, dokter juga menyarankan agar Assange segera dipindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena sakitnya.

Christine juga mengecam Presiden Ekuador, Lenin Moreno untuk segera mengembalikan barang-barang putranya.

Assange telah berada di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris sejak 2012. Ia bahkan telah resmi mendapat suaka politik dari pemerintahan Ekuador. Akan tetapi, pada 11 April lalu, pemerintah Ekuador di bawah Lenin Moreno membatalkan suaka terhadap Assange.

Karena itu, kepolisian London lalu menangkap Assange. Ia dituduh dengan kejahatan konspirasi meretas komputer di Amerika Serikat. Karena sikap pemerintah Ekuador itu, jika merujuk kepada hukum internasional, negara tersebut dinilai telah melanggar prinsip dasar hak asasi manusia.

Dakwaan jaksa AS kepada Assange berkaitan dengan tuduhan kejahatan konspirasi karena mencoba meretas komputer pemerintah AS yang berisi informasi rahasia pada 2010. Ia didakwa bersama dengan mantan analis intelijen militer, Chelsea Manning. [KRG]