Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/Foto: CHA Koran Suluh Indonesia

Koran Sulindo — Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menanggapi serius atas fenomena alam berupa siklon tropis yang telah memorak-porandakan beberapa kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Banjir bandang yang menerjang NTT menimbulkan kerusakan parah terhadap infrastruktur, perumahan rakyat, dan korban jiwa yang tidak sedikit.

Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) sebagai sayap partai berlambang banteng turut ambil bagian bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Basarnas  bergotong royong membantu korban bencana tersebut.

“Meskipun di beberapa wilayah, partai masih kesulitan masuk.  Karena banyaknya pengurus partai yang rumahnya juga menjadi korban badai tropis. Namun beberapa dapur umum telah berhasil dibuat khususnya di Flores, Lembata, dan Alor. Tim Baguna pagi ini terbang ke NTT untuk membantu penanganan bencana secara langsung,” ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (6/4).

Hasto menuturkan, pihaknya mendorong seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong dan membantu penanganan korban di NTT baik secara langsung maupun tidak langsung. Terlebih, jumlah korban meninggal sampai saat ini mencapai 42 orang dan masih kemungkinan bertambah dan orang hilang sedang didata. Kerusakan fasilitas publik dan rumah rakyat menjadi kendala operasi penanganan bencana.

“Karena itulah skala prioritas PDI Perjuangan adalah membantu ibu-ibu dan anak-anak. Seluruh anggota dan kader partai di seluruh nusantara diinstruksikan untuk bergotong royong dan membantu masyarakat NTT melalui struktur partai di wilayah tersebut,” kata politikus asal Yogyakarta itu.

Menurut Hasto, apa yang terjadi di NTT menunjukkan bagaimana anomali iklim telah terjadi.  Wilayah Indonesia yang seharusnya bebas badai tropis karena posisinya di katulistiwa, kini menghadapi bencana lingkungan hidup yang dampaknya dahsyat, yakni badai tropis.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar seluruh kader, khususnya para pimpinan partai, para kepala daerah, anggota legislatif partai untuk semakin sadar akibat perubahan iklim globald an cuaca yang anomali tersebut.

“Atas dasar itulah Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aharus menjadi rujukan utama. PDIP juga bekerja sama dengan BNPB, dan BASARNAS guna membantu rakyat terhadap penanganan tanggap darurat akibat bencana di NTT,” katanya.

Kepala Daerah PDI Perjuangan juga diharapkan meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim global, dan merancang kebijakan pembangunan yang benar-benar didasarkan pada pemahaman terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam dan bencana lingkungan hidup.

“Perlu kesadaran bagi warga bangsa untuk merawat alam dan lingkungan guna mengantipasi dampak bencana yang akan terjadi,” kata Hasto. [CHA]