Vladimir Lenin berbicara di depan massa rakyat setelah berhasil memimpin Revolusi Oktober [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Hari ini Vladimir Lenin kembali “hidup”. Ia dikenang dan dihormati sebagai kawan dan guru tepat pada hari kelahirannya 22 April 1870. Warisannya disebut masih sangat berguna sebagai teori termaju dan menjadi panduan utama bagi kaum komunis revolusioner di dunia.

Selama hidup, Lenin disebut secara tegas menarik garis antara kaum reaksioner dan kaum komunis, antara kaum Menshevik dan Bolshevik, antara kaum sosial demokrat dan internasionalis. Gagasannya tentang pembangunan partai, revolusi dan kediktaturan proletariat menjadi dasar kemenangan pada Revolusi Oktober.

Karena itu pula, Bolivia akan mengadakan peringatan 100 tahun Revolusi Bolshevik. Pemerintah melalui Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera akan mengundang tamu-tamu internasional untuk berpartisipasi dalam acara peringatan Revolusi Sosialis tersebut.

“Sebagai seorang sosialis, komunis dan Bolshevik, kami sangat senang bisa mengadakan acara ini serta mendiskusikan Revolusi Rusia,” kata Linera seperti dikutip telusurtv.net pada 19 April lalu.

Ia bercerita, pada 1917, dunia terbagi menjadi dua kubu besar. Kaum penindas dan kaum tertindas. Dari dua kubu ini, yang paling besar adalah kaum tertindas yang ingin mengubah dunia untuk mewujudkan keadilan sosial.

Acara peringatan ini direncanakan pada 6 hingga 8 November 2017 di La Paz. Penyelenggaranya adalah Linera yang akan bekerja sama  Fakultas Sejarah Universitas San Andres.

Profesor ahli sejarah Rusia Eugenia Bridikhina yang sudah tinggal di Bolivia lebih dari 20 tahun mengatakan, acara ini akan membahas teori Revolusi Oktober untuk mempengaruhi gerakan sayap kiri di berbagai belahan dunia. Terutama Amerika dan Bolivia.

Panitia berharap Ketua Partai Podemos Spanyol Pablo Iglesias dan sejarawan Rusia Andrei Schelchkov dapat hadir dalam acara ini.

Revolusi Oktober berawal dari sekembalinya Lenin dari pengasingannya di Swiss setelah Revolusi Februari. Ia bersama klas buruh, tentara merah dan kaum tani menyerbu Istana Tsar di Petrograd (baca: St. Petersburg) pada Oktober 1917. Revolusi ini berhasil menumbangkan pemerintahan sementara yang dipimpin Tsar.

Revolusi Oktober lalu mengubah tatanan lama menjadi Uni Soviet di bawah kepemimpinan klas proletar. Dalam waktu yang cukup lama, meliputi seperenam dunia, Uni Soviet berusaha mewujudkan sosialisme dan secara terbuka melawan penindasan imperialisme, penjajahan dan eksploitasi. [KRG]