Megawati dan Al Gore, Jeju, Korea Selatan, 1 Juni 2017.

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore. Pertemuan sebelum berlangsungnya The Jeju Forum for Peace and Prosperity di Jeju, Korea Selatan, Kamis (1/6/), kurang-lebih pukul 07.30 waktu setempat.

Setelah pertemuan empat mata yang berlangsung tertutup tersebut, Megawati menyatakan, pertemuan itu membahas sejumlah hal, terutama soal lingkungan. Salah satunya tentang perubahan cuaca. “Saya katakan, Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia dan yang sangat kami khawatirkan akibat pemanasan global adalah mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, juga di Islandia,” tutur Megawati.

Al Gore, lanjutnya, sepakat soal itu, terutama masalah mencairnyab berton-ton es setiap hari di Islandia. “Kalau dibiarkan seperti ini, diprediksi, di pertengahan abad ini, air laut bisa naik dua sampai tiga-meter,” ungkap Megawati.

Itu juga mengkhawatirkan Indonesia. Karena, menurut Megawati, naiknya air laut menenggelamkan sejumlah pulau di Indonesia. Namun, menurut Al Gore, selalu ada solusi untuk mengatasi perubahan iklim. “Beliau katakan selalu ada harapan,” ujar Megawati.

Dikatakan Megawati lagi, Al Gore juga sempat menanyakan kondisi hutan di Indonesia, yang ia dengar tengah menghadapi masalah pembalakan liar. “Saya mengatakan, kami mencoba mengatasi hal itu dengan cukup berat karena memang secara situasional juga hal-hal seperti itu sangat terpengaruhi dari berbagai masalah,” tuturnya.

Isu lain yang turut dibahas Megawati bersama Al Gore dalam pertemuam tersebut adalah situasi politik di Indonesia, termasuk soal korupsi. “Beliau sebagai politisi juga menanyakan situasional di Indonesia, tentang pemerintahan sekarang. Saya katakan, partai saya memang selalu berupaya melakukan perbaikan-perbaikan. Beliau juga tanya soal korupsi. Saya bilang, kami juga bergerak dalam pemberantasan korupsi itu dan beliau juga setuju salah satu masalah di dunia ini adalah bagaimana mengatasi korupsi,” kata Megawati.

Al Gore sendiri tidak memberikan pernyataan resmi setelah pertemuannya dengan Megawati. Ia hanya berkelakar di hadapan wartawan dan delegasi Indonesia bahwa dirinya dan Megawati baru saja menyepakati perjanjian perdamaian. “Kami baru saja menyepakati perjanjian perdamaian untuk menyelamatkan dunia,” tutur Al Gore sembari tertawa.

Dalam The Jeju Forum for Peace and Prosperity yang diselenggarakan 31 Mei-2 Juni 2017, Megawati mewakili Asia. Di forum bergengsi tersebut, Megawati akan menyampaikan dan menyerukan pesan perdamaian dan konsep Pancasila.

Forum itu dihadiri delegasi lebih dari 70 negara. Mereka dari kalangan politisi, birokrat, diplomat, akademisi, wirausaha, wartawan, dan perwakilan lembaga internasional. Ada 71 sesi pertemuan dalam forum tersebut. Selain Megawati dan Al Gore, tokoh-tokoh lain yang berbicara di forum ini di antaranya Anibal Cavaco Silva, Punsalmaagin Ochirbat, Mary Natalegawa, George Yeo, Gareth Evans, dan Nyamosor Tuya. [CHA]