May Day adalah hari yang memperingati perjuangan dan pencapaian bersejarah oleh pekerja dan gerakan buruh. Hari ini diperingati di banyak negara pada tanggal 1 Mei.
Meskipun asal mula May Day sebagai hari buruh internasional berasal dari Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara-negara kliennya merayakan hari ini dengan lebih meriah.
Menurut Museum Collection, setelah Revolusi Oktober 1917, May Day menjadi hari libur resmi di Uni Soviet. Hari tersebut diabadikan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan disebut “Hari Internasional”.
Pemerintah Uni Soviet menampilkan pertunjukan teater tematik dan propaganda visual dengan berbagai slogan selama demonstrasi. Ciri khas lain dari perayaan May Day adalah parade tahunan atlet rekreasi. Pada tahun 1930-1934, koreografer Igor Moiseyev menjadi direktur panggung pertama parade atlet di Lapangan Merah.
Pada tanggal 1 Mei 1933, parade udara pertama diadakan di Lapangan Merah. Sejak saat itu, parade udara diadakan secara rutin sebagai bagian integral. Selama Perang Patriotik Raya, Uni Soviet tidak mengadakan parade dan prosesi untuk menghormati tanggal 1 Mei.
Perang Dingin
Melansir dari Encyclopedia, May Day menjadi ajang propaganda untuk pencapaian teknologi dan kekuatan militer Uni Soviet selama Perang Dingin. Di Lapangan Merah, pasukan memamerkan perangkat militer terbaru di hadapan kerumunan besar yang diatur dengan cermat.
Presiden dari rezim yang bersahabat diundang untuk memeriksa parade. Di bawah patung-patung pahlawan Sosialis seperti Vladimir Lenin dan Karl Marx, demonstrasi tari, musik, dan pengibaran bendera berlangsung.
Parade dan demonstrasi May Day di Uni Soviet pada masa ini menjadi salah satu dari sedikit kesempatan ketika Barat diizinkan mengintip di balik Tirai Besi. Pertunjukannya dirancang untuk membangkitkan kekaguman atau ketakutan.
Para pemimpin Soviet juga menyusun koreografi parade May Day mereka sebagai pernyataan tentang politik global kontemporer. Di tahun 1946, Stalin memamerkan pasukan Tentara Merah yang baru saja kembali dari Perang Patriotik Raya.
Khrushchev memamerkan kehebatan militer dan teknologi Uni Soviet setelah Krisis Misil Kuba pada tahun 1963. Pemerintahannya mengarak persenjataan terbaru di Lapangan Merah.
Pada akhir tahun 1960-an, dengan meningkatnya kritik di seluruh dunia tentang peran Amerika dalam Perang Vietnam, parade May Day semakin menjadi demonstrasi solidaritas Uni Soviet dengan Viet-Cong (yang juga didanai secara diam-diam oleh Uni Soviet). Brezhnev menunjukkan solidaritasnya dengan Ho Chi Minh dan Vietnam Utara pada tahun 1970-an.
Setelah Kejatuhan Uni Soviet
Seiring berjalannya waktu, nuansa politik May Day memudar, dan kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga atau teman pun mengemuka. Hampir hingga runtuhnya Uni Soviet, tradisi mengadakan prosesi perayaan, di mana ucapan selamat diselingi dengan pidato politik, tetap dilestarikan.
Demonstrasi resmi May Day terakhir di Uni Soviet diadakan pada tanggal 1 Mei 1990. Sejak tahun 1992, hari ini di Rusia disebut sebagai Hari Musim Semi dan Buruh (Spring and Labour Day).
Pada awal tahun 2000-an, Rusia memutuskan untuk mengurangi jumlah hari libur. Undang-Undang Ketenagakerjaan Federasi Rusia menetapkan hanya tanggal 1 Mei sebagai hari libur. Demonstrasi, perayaan umum, pameran, reli mobil dan sepeda motor, konvensi, dan acara lainnya diadakan di Moskow dan kota-kota lain di Rusia.
Menurut jajak pendapat Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (RPORCM) untuk tahun 2023, lebih dari sepertiga warga Rusia menganggap 1 Mei sebagai Hari Solidaritas Buruh Internasional. 29% menganggap hari tersebut sebagai hari libur tambahan dan 25% menganggapnya sebagai Festival Musim Semi.
Mengutip dari Jordan Russia Center, presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menghidupkan kembali May Day dengan sungguh-sungguh.
Pada tahun 2013, ia memanfaatkan nostalgia Soviet terhadap Hari Buruh Internasional dengan mengembalikan penghargaan Pahlawan Buruh (Hero of Labor) era Soviet, yang diberikan kepada mereka yang bekerja melawan norma pada era Stalin.
Penghargaan ini awalnya ditetapkan pada tahun 1927, tahun terakhir Kebijakan Ekonomi Baru, dan dirancang untuk memberi insentif pada produksi heroik yang diperlukan untuk mencapai tujuan ekonomi agresif Stalin.
Putin menetapkan bahwa penghargaan tersebut akan “menaikkan nilai dan prestise publik atas kerja yang tanpa pamrih dan jujur”. Penghargaan baru ini diberikan kepada lima warga Rusia dalam sebuah upacara di St. Petersburg pada 1 Mei 2013.
Di tahun 2014, setelah aneksasi Rusia atas Krimea, May Day yang digaungkan kembali terbukti sangat berguna untuk membangkitkan sentimen patriotik. Tahun itu, sekitar 100.000 orang menghadiri parade May Day di Lapangan Merah. [BP]