Pasar Padat Pembeli
Ilustrasi : Pasar Padat Pengunjung

Koran Sulindo – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengaku prihatin dengan maraknya pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang terjadi di berbagai daerah.

Pria yang biasa disapa Bamsoet itu mengatakan, seharusnya setiap pemerintah mengawal dengan ketat penerapan PSBB yang berlaku disetiap daerah..

“PSBB adalah kebijakan sementara yang bertujuan melindungi masyarakat selama pandemi Covid-19. Namun, dalam praktiknya akhir-akhir ini, terjadi banyak pelanggaran atas ketentuan PSBB. Sehingga, tujuan penerapan PSBB bisa tidak maksimal,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (21/5).

Gambaran nyata tentang pelanggaran PSBB baru-baru ini terjadi pada kerumunan calon penumpang di Bandara, serbuan warga ke pusat-pusat belanja seperti di pasar Tanah Abang, dan SGC Cikarang, Kabupaten Bekasi hingga kerumunan warga di sore hari jelang buka puasa. Mereka tanpa memakai masker dan berdesakan.

“Hal itu sangat berisiko di tengah pandemi Covid-19. Jika tidak dikendalikan, maka bisa menjadi awal dari gelombang kedua penularan Covid-19. Tentu saja semua kemungkinan buruk itu harus dicegah,” ujar Bamsoet.

Mantan Ketua DPR ini berharap laju pertumbuhan penderita Covid-19 dapat segera menurun. Bila grafik penderita Covid-19 sudah menurun, semua pemerintah daerah yang menerapkan PSBB baru layak mempertimbangkan pelonggaran atas ketentuan PSBB.

“Namun, pelonggaran PSBB harus tetap berpijak pada protokol kesehatan Pandemi Covid-19. Seperti kewajiban jaga jarak, penggunaan masker dan cuci tangan. Siapa pun yang melanggar protokol kesehatan harus ditindak saat pelonggaran PSBB mulai diterapkan,” ujar Bamsoet. [Red]