Lukisan "Perburuan Banteng" (1855) karya Raden Saleh.

Koran Sulindo – Sebuah lukisan karya Raden Saleh, yang dibuat tahun 1855 dan bertajuk “Perburuan Banteng”, memecahkan rekor sebagai karya seni Indonesia paling mahal di balai lelang di Prancis, Sabtu lalu (27/1). Lukisan itu terjual dengan harga € 7,2 juta atau US$ 8.8 juta (kurang-lebih Rp 120 miliar), yang dibeli seorang kolektor dari Indonesia yang tak diinformasikan identitasnya.

“Ini adalah sebuah rekor untuk lukisan Raden Saleh dan lukisan Indonesia,” kata Juru Lelang Jack-Philippe Ruellan kepada Jakarta Post, Senin (29/1).

Soal harga termahal itu dibenarkan oleh kritikus seni rupa, Agus Dermawan T., sebagaimana juga dikutip Jakarta Post. “Beberapa tahun lalu, lukisan karya S. Sudjojono, Lee Man Fong, Hendra Gunawan, yang ukurannya lebih besar, terjual Rp 60 miliar sampai Rp 85 miliar,” kata Agus.

“Perburuan Banteng”-Raden Saleh dibuka harga lelang € 200 ribu. Sebelum lelang pada hari Sabtu itu, harga lukisan tersebut diharapkan bisa mencapai € 1 juta. Taksiran itu berdasarkan penjualan lukisan lain Raden Saleh yang bertajuk “Perburuan Rusa” (1846), yang terjual dengan harga € 1,5 juta di Balai Lelang Christie’s Singapura pada tahun 1996 lampau.

Diungkapkan Ruellan, balai lelangnya pada hari Sabtu itu telah menerima 12 penawaran lewat telepon dan 2 penawar dari ruang lelang. “Pembeli akhir dapat ditentukan lewat penawaran yang sangat cepat antara penawar lewat telepon dan penawar dalam ruang lelang,” ujar Ruellan, yang menggambarkan proses penawaran yang terjadi ketika itu seperti pertandingan ping-pong. “Begitu ada penawaran lewat telepon langsung disambut penawaran dari penawar di ruang lelang…. [Ini merupakan] suatu momen yang sangat menggairahkan bagi juru lelang.”

Ruellan memberi informasi, yang ikut lelang itu antara lain pengelola Museum Pasifika di Bali. “Sayangnya, mereka tidak berhasil membeli lukisan tersebut, meski telah berupaya keras,” ujarnya.

Spekulasi tentang siapa yang berhasil membeli lukisan Raden Saleh itu pun merebak. Ada yang menduga, pembelinya adalah pihak Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), Jakarta. Namun, direktur museum itu, Aaron Seeto, tak mau memberi komentar soal spekulasi tersebut.

Karena pembelinya dari Indonesia, sebenarnya ini berita menggembirakan. Itu artinya, lukisan tersebut akan kembali lagi ke Indonesia setelah berada di Prancis. Namun, bila pembelinya adalah kolektor pribadi, itu artinya publik tak dapat melihat lukisan tersebut, kecuali jika memang dipamerkan untuk umum. [PUR]