Koran Sulindo – Politikus PDI Perjuangan yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersikap santai dengan rencana Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membuka markas di Jawa Tengah pada Januari 2019.
“Nggak apa-apa. Mau di Kalimantan boleh, Papua nggak apa-apa, Jawa juga ga ada masalah. Kan enggak bisa dilarang,” kata Ganjar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Ganjar tak khawatir markas Prabowo-Sandiaga di Jateng akan mempengaruhi dukungan masyarakat di Pilpres 2019. Menurutnya, suara masyarakat Jateng tetap bermuara pada calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Keyakinan ini didukung kemenangan Ganjar di Pilgub Jateng beberapa bulan lalu. Meskipun kemenangan Ganjar tak terpaut jauh dengan pesaingnya Sudirman Said, seperti pilgub Jateng sebelumnya.
“Jateng itu kandangnya banteng. Dan itu sudah dibuktikan melalui Pileg dan Pilpres 2014 lalu,” katanya.
Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin menang melawan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Ganjar-Taj Yasin menang dengan perolehan 10.362.694 suara. Sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah hanya 7.267.993 suara.
“Kan asumsi yang dibangun berdasarkan Pilgub dulu toh? Maka pada saat Pilgub perolehan suaranya seperti itu. Dan di Pilgub yang menang saya,” katanya.
Mengenai kemungkinan Prabowo-Sandiaga akan mengalahkan Jokowi-Ma’ruf Amin, Ganjar enggan berkomentar banyak.
“Karena Jateng paling solid, maka Jateng paling seksi untuk digembor. Karena kami solid sekali,” ucapnya.
Namun, Ganjar tak ingin meremehkan BPN Prabowo-Sandiaga. Dia menganggap apa yang direncanakan kubu Prabowo-Sandiaga saat ini menjadi peringatan bagi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin agar bekerja lebih keras lagi.
“Jadi kita enggak boleh menyepelekan, enggak boleh over confidence. Semua harus kerja keras karena sebenarnya yang akan memenangkan adalah yang dicintai rakyat,” kata Ganjar.
70 Persen Suara
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mengklaim elektabilitas capres petahana Joko Widodo atau Jokowi terus meningkat di Jawa Tengah berdasarkan survei internal partai. Menurutnya, jika konsisten naik makan elektabilitas bisa mencapai angka 70-80 persen.
Daniel mencontohkan, hasil perolehan suara pada Pilgub Jateng 2018. PKB berhasil menggenjot suara Sudirman Said karena berpasangan dengan Ida Fauziah. Dia menyebut beberapa basis suara PKB seperti Tegal, Brebes, Kebumen, dan Purbalingga.
“Nah sekarang kan Mbak Ida tu sekarang di TKN dan terus keliling terus door to door bersama seluruh tim untuk memenangkan Pak Jokowi-Maruf Amin,” tuturnya.
Menurut Daniel, PKB sudah mensosialisasikan program kerja mantan gubernur DKI itu selama tiga dan bulan ini.
Daniel percaya suara Jokowi di Jateng tidak bakal ada perubahan. Apalagi Jateng merupakan markas PDI Perjuangan yang dikenal sebagai kandang banteng.
“Kalau Jateng enggak ya. Jateng kan dua kekuatan itu ya. Kalau merah dan hijau bergabung seharusnya aman,” kata Daniel. [CHA]